Pengamat LIPI: Jika PDIP Usung Ahok, Sulit Bagi Lawan Tanding

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 18 Agu 2016 09:39 WIB
Peluang Ahok kalau mendapat dukungan PDIP dalam hal ini Ketua Umum Megawati maka semakin kuat untuk memenangkan pilkada Jakarta.
Pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris berpendapat peluang Ahok untuk memenagkan pilkada Jakarta semakin kuat bila mendapat dukungan dari Megawati. (CNNIndonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan jika PDI Perjuangan nantinya mendukung kandidat petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta maka dipastikan bakal sulit bagi calon lawan untuk bertarung.

“Peluang Ahok kalau mendapat dukungan PDIP dalam hal ini Ketua Umum Megawati maka semakin kuat untuk memenangkan pilkada Jakarta,” ujar Syamsuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/8).

Syamsuddin menyatakan Ahok tidak punya lawan tanding yang seimbang kalau akhirnya nanti Megawati resmi memberi restu ke Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, kata dia, bakal calon yang sudah menyatakan maju baru Sandiaga Uno yang didukung oleh Partai Gerindra. Bila dibandingkan dengan Ahok, menurut Syamsuddin, peluang Sandiaga untuk menang sangat sulit. “Persaingan tidak seimbang kalau Sandiaga melawan Ahok yang didukung oleh PDIP. Jomplang,” kata dia.

Syamsuddin mengingatkan bahwa kekuatan Ahok bertambah besar jika didukung PDIP karena sebelumnya Ahok sudah mengantongi dukungan dari tiga partai yaitu, NasDem, Hanura, dan Golkar.

“Elektabilitas Ahok juga tinggi, dari sejumlah hasil survei popularitas Ahok selalu di atas,” ujar peneliti senior pada Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI itu.

Selama ini, kata Syamsuddin, yang bisa mengimbangi kepopuleran Ahok yaitu Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang beberapa kali membuat pernyataan penolakan untuk diusung PDIP sebagai calon gubernur DKI Jakarta. “Bu Risma yang bisa menandingi karena memiliki popularitas yang cukup tinggi,” ucapnya.

Menurut Syamsuddin indikasi Megawati bakal bisa restu kepada Ahok muncul saat Ahok memilih jalur partai politik. “Syaratnya dari Mega ada dua, yaitu Ahok pilih jalur parpol dan Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan calon,” ujarnya.

Syamsuddin menambahkan pengurus dan kader PDIP harus menerima apapun keputusan Megawati karena dalam konstitusi PDIP Megawati memiliki hak prerogatif. “Kalau ada kader atau pengurus PDIP yang tadinya tidak mendukung Ahok, maka harus bisa menerima keputusan bila Megawati Ahok,” katanya.

Ahok mengaku telah mendapatkan dukungan dari Megawati untuk kembali maju  menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017. Namun pengakuan Ahok ini belum dikonfirmasi oleh para petinggi PDIP.

Ahok dalam pernyataannya kepada media, Rabu (17/8), mengatakan bahwa Megawati telah merestui dirinya dan Djarot Saiful Hidayat untuk maju sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER