Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bakal mencalonkan diri kembali pada pemilihan kepala daerah 2017 menepis isu adanya barter politik dengan PDI Perjuangan terkait dengan posisi kepala Badan Intelijen Negara.
"Aku enggak tahu. Gosip tingkat tinggi itu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (8/9).
Sebelumnya beredar isu PDIP belum mendeklarasikan calon gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta dikaitkan dengan adanya keinginan agar Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan ditunjuk oleh Istana sebagai kepala BIN. Budi Gunawan dikenal dekat dengan PDIP. Dia pernah menjadi ajudan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPR RI Ade Komarudin juga membantah kabar yang beredar terkait barter jabatan penunjukan Budi Gunawan dengan dukungan terhadap Ahok untuk kembali menjadi gubernur.
"Saya sudah lama dengar itu dari kalian dan lain juga. Tapi setelah saya mendalami itu sama sekali tidak benar. Tidak ada kaitan sama sekali dengan itu. Saya pastikan tidak benar," ujarnya.
Sementara itu, hari ini (8/9) DPR RI telah menyetujui pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Hal itu diputuskan dalam rapat paripurna yang merupakan tindak lanjut atas hasil uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan yang dilakukan di Komisi I, Rabu lalu.
Selanjutnya DPR akan segera mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait persetujuan Budi, agar dapat segera dilantik menjadi Kepala BIN. "Insya Allah sore ini bisa dibuatkan, dan bisa dilantik besok oleh Presiden," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Fahri berpendapat, pencalonan Budi adalah kebutuhan mendesak, lantaran surat presiden perihal pertimbangan calon Kepala BIN itu langsung disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat pekan lalu. Oleh karena itu, Fahri mengatakan DPR merasa perlu segera untuk menindaklanjuti pencalonan Budi dan mempercepat prosesnya.
(obs)