Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengaku tidak mengikuti perdebatan seputar label pemimpin diktator yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, karena sering di gunung.
"Itu biar saja proses, saya kok tidak ikuti. Mungkin saya terlalu banyak di gunung, jadi saya tidak ikuti detail," kata Prabowo di Unoversitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (17/8).
Prabowo tidak menjelaskan gunung apa yang ia maksud dalam penyataanya. Namun diketahui Prabowo tinggal di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang terdapat banyak gunung. Di antaranya adalah Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Bunder, Gunung Pancar dan Gunung Salak.
Lebih lanjut, Prabowo mengimbau untuk tidak membesarkan hal kecil. Salah satunya adalah soal label Jokowi diktator.
"Anda tanya presiden diktator apa tidak, kan kayaknya mau pancing statement dari saya," kata Prabowo.
Sebelumnya Jokowi dilabeli diktator karena penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Sejumlah pihak mengritik Perppu itu lantaran berpeluang membuat presiden membubarkan Ormas seenaknya.
Jokowi menolak dikatakan diktator. Ia menegaskan tidak ada kekuasaan mutlak atau diktator di Indonesia.
"Merujuk konstitusi kita, tidak ada satu pun institusi yang memiliki kekuasaan mutlak apalagi seperti diktator. Konstitusi memastikan adanya perimbangan kekuasaan antar lembaga-lembaga negara dan bisa saling mengontrol, saling mengawasi," katanya di Surakarta, Rabu (9/8) seperti dikutip dari Antara.
Konstitusi yang ada di Indonesia, menurut Jokowi, mencegah adanya mobokrasi yang memaksakan kehendak sekelompok massa. Selain itu, konstitusi di Indonesia menjadi pelindung kemajemukan dan pelindung keragaman baik perbedaan pendapat, maupun etnis, budaya dan agama.
(djm/djm)