Jakarta, CNN Indonesia -- Karena kecanggihannya Android kian digandrungi oleh para pecinta gawai (gadget). Tapi di sisi lain, sistem operasi milik Google itu juga mendapat predikat buruk sebagai sarang malware.
Dengan cepat popularitas Android melesat. Melebihi para pesaingnya seperti iOS, BlackBerry atau Windows Phone. Bahkan Android juga sudah melibas habis Symbian yang beberapa tahun lalu populasinya nyaris tak terbendung.
Tapi masalah yang dihadapi raja sistem operasi masih sama, ancaman virus dan program jahat lainnya. Perusahaan keamanan F-Secure menilai bahwa pertumbuhan malware untuk Android luar biasa besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang kuartal pertama 2014 ditemukan setidaknya 277 keluarga baru dari malware mobile, dan 275 di antaranya didedikasikan untuk menyerang Android. Sementara program lainnya untuk menyerang iOS dan Symbian.
Hal serupa juga ditemukan oleh produsen antivirus Kaspersky, bahkan perusahaan asal Rusia itu mengklaim bahwa 99,9% malware baru di sepanjang kuartal pertama dibuat untuk menyerang Android.
Para peneliti di Kaspersky memperlihatkan bahwa jumlah malware untuk Android membengkak, bahkan jumlah malware di triwulan pertama itu setengah dari jumlah selama tahun 2012.
Jenis malware yang menyerang Android pun bermacam-macam. Ada yang memang menyelinap sebagai virus lalu merekam dan mencuri data pengguna, lalu ada juga yang hadir sebagai aplikasi pihak ketiga dengan tampilan yang dipenuhi iklan.
Namun baru-baru ini di China ditemukan sebuah virus Android yang cukup canggih. Virus bernama
Andr/SlfMite-A itu dikirim ke ponsel pengguna melalui sebuah tautan di dalam SMS. Ketika diklik, ponsel akan secara otomatis mengunduh aplikasi. Proses tersebut terus terulang hingga
Andr/SlfMite-A banyak beredar.
Sejauh ini peredaran
Andr/SlfMite-A memang hanya ditemukan di China, tapi bukan tidak mungkin virus tersebut bisa menyebar ke negara lain, bahkan ke Indonesia. Hal ini pun diakui oleh Alfons Tanujaya, praktisi keamanan internet dan malware dari Vaksincom. Karena secara teknis penyebarannya memang tidak bisa dibatasi oleh wilayah.
Banyaknya virus yang menyerang Android pun akhirnya membuat sistem operasi tersebut disebut sarang virus, mudah dibobol, dan predikat buruk lainnya. Tapi tak semua hal itu benar.
Sifat Android yang terbuka memang memungkinkan siapa saja bisa melihat lebih dalam apa saja isi sistem operasi itu. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan peretas untuk membuat program jahat.
Namun menurut Kaspersky, banyaknya virus untuk Android lebih diakibatkan oleh banyaknya pengguna sistem operasi tersebut, dan bukan semata-mata karena Android mudah diserang.