Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengatakan bahwa jumlah anggaran pemerintah terhadap riset dan teknologi di Indonesia masih di bawah negara lain.
Ditemui di Auditorium Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Jumat (8/8) Gusti mengatakan bahwa harus ada perhatian lebih baik mengenai anggaran penelitian teknologi di Indonesia. Menurut Gusti, untuk membangun daya saing yang kompetitif, dibutuhkan dukungan dana yang memadai.
“Memang tidak ada jumlah yang pasti untuk idealnya, tapi kita melihat standar internasional,” kata Gusti
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gusti menambahkan bahwa negara lain paling kecil mendapatkan anggaran sebesar 1% dari GDP, sedangkan Indonesia hanya mendapat sebesar 0,09%.
“Untuk jumlah sebesar itu, kita masih tergolong kecil, tapi hal ini tidak membuat kita putus asa” kata Gusti.
“Kami Kemenristek sudah terbiasa dengan anggaran yang sebesar ini. Oleh karena itu kami mencari alternatif lain sebagai sumber dana,” lanjutnya.
Menurut Gusti, ada beberapa cara lain untuk memperoleh dana penelitian. Salah satunya adalah dengan menggaet pihak atau lembaga lain yang mau berinvestasi.
“Yang sulit, kita harus meyakinkan bahwa penelitian yang kita lakukan akan bermanfaat, itulah kedala yang kami hadapi,” ucap Gusti.