Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak pertengahan 2014, media sosial ramai dengan konten terkait ice bucket challenge atau tantangan mengguyur diri dengan air es. Sejumlah figur publik ternama mulai dari artis, atlet, hingga konglomerat, rela mengguyur kepala dengan air es dan pamer aksi melalui media sosial.
Ice bucket challenge punya tujuan meningkatkan kesadaran publik atas penyakit amytrophic lateral sclerosis (ALS) dan menggalang dana untuk penelitian penyakit ini.
Kampanye ini mulai ramai di media sosial ketika mantan atlet bisbol Boston College, Pete Frates, yang juga pengidap ALS, menyampaikan tantangan ice bucket challenge melalui Facebook kepada beberapa teman. Ia kemudian disebut sebagai orang memulai kampanye ini lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang yang melakukan aksi guyur diri akan menantang orang lain, biasanya tiga orang, untuk melakukan hal sama. Ketiga orang tersebut harus menjawab tantangan dalam 24 jam, atau menyumbang uang mulai US$ 10 sampai US$ 100 ke organisasi nirlaba yang fokus pada penelitian penyakit ALS, termasuk ALS Association. Banyak dari mereka yang mengguyur diri dengan air es namun tetap memberi donasi.
Ice bucket challenge pun menjadi viral di Facebook. Perusahaan jejaring social internet terbesar ini mencatat, dari 1 Juni hingga 17 Agustus 2014, ada 28 juta pengguna yang mempublikasi, mengomentari, dan memberi tanda Like pada konten terkait ice bucket challenge. Sebanyak 2,4 juta video yang berhubungan dengan ice bucket challenge telah dibagikan di Facebook.
Bukan hanya di Facebook, kini ice bucket challenge juga ramai di Twitter, Instagram, dan YouTube.
ALS Association, organisasi nirlaba yang menampung donasi untuk penelitian penyakit ALS, mengatakan bahwa donasi yang terkumpul telah mencapai USD 70,2 juta pada Minggu (24/8/2014). Sehari kemudian, total donasi yang terkumpul melonjak jadi USD 79,7 juta.
Sebelum adanya kampanye di media sosial, ALS Association mengatakan hanya setengah dari warga Amerika Serikat yang tahu penyakit ini. Setelah kampanye beredar di media sosial, kesadaran masyarakat dan sumbangan dana untuk penelitian ALS melonjak.
Penyakit ALSSitus web ALS Association menjelaskan, ALS dikenal sebagai penyakit yang menyerang sel-sel saraf di otak atau sumsum tulang belakang. Ada pula yang menyebut penyakit ini dengan nama Lou Gehrig.
Ia membuat saraf penggerak mengalami penuaan hingga membuat kematian saraf. Jika saraf penggerak mati, kemampuan otak dalam mengontrol gerakan otot akan hilang sampai menyebabkan lumpuh.
Ilmuwan Stephen Hawking merupakan salah seorang yang mengidap ALS.
Hingga saat ini, penyebab ALS belum diketahui secara pasti dan belum ada obat atau metode pengobatan untuk menyembuhkannya. Karena itu, penelitian untuk mengatasi ALS gencar dikampanyekan.