Pendiri Uber Seperti "Darth Vader" Dunia Startup

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 11:52 WIB
Pendiri blog teknologi TechCrunch, Michael Arrington, menyebut pendiri dan CEO Uber Travis Kalanick seperti Darth Vader dalam dunia startup digital.
Pendiri dan CEO Uber, Travis Kalanick (Uber)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri dan CEO perusahaan jaringan transportasi Uber, Travis Kalanick, dikenal memiliki strategi bisnis yang agresif di pasar. Bahkan, pendiri blog teknologi TechCrunch, Michael Arrington, mengatakan bahwa beberapa orang menyebut Kalanick sebagai “Darth Vader” di dunia startup.

“Apakah anda merasa seperti Darth Vader, atau bahkan lebih buruk darinya?” kata Arrington seperti dikutip dari CNN.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kalanick berkata bahwa kebanyakan orang tidak mengetahui latar belakangnya dan bagaimana dia membangun bisnis. Sebelumnya, Kalanick memiliki bisnis peranti lunak jaringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Empat tahun pertama saya tidak mendapat gaji, dan masih tinggal di rumah orang tua saya,” ujar Kalanick.

Pengalaman dirinya dalam membangun perusahaan rintisan (startup) peranti lunak jaringan ini membuatnya paham dengan pasar dan matang dalam berbisnis sehingga dengan mudah menetapkan strategi. Hal ini membuat Uber dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Uber kini menjadi bisnis besar bernilai US$ 17 miliar dalam satu tahun terakhir serta mengubah cara masyarakat dalam bertransportasi.

“Ketika anda sulit bersaing, maka anda harus menjadi perfeksionis. Ini adalah sikap yang harus diadopsi untuk dapat bersaing di industri transportasi.” lanjutnya.

Tapi, Uber bukan satu satunya perusahaan yang bersaing dengan strategi yang agresif. Pesaing Uber seperti Lyft juga mengalami kemajuan pesat dengan menerapkan strategi bisnis serupa.

Dengan strategi seperti sekarang ini, Kalanick yakin Uber tidak akan gagal dalam bersaing dengan perusahaan transportasi lain.

Keberadaan Uber di suatu kota, termasuk Jakarta, kerap diprotes oleh regulator transportasi setempat dan sopir taksi lantaran tak memiliki izin operasional transportasi publik. Bahkan, beberapa pemrotes membawa kasus Uber ke ranah politik.

Uber nampaknya mengerti posisi tersebut. Karena itu lah, baru-baru ini perusahaan merekrut David Plouffe, mantan manajer tim kampanye politik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER