Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian oleh University of British Coloumbia (UBC) mengatakan, ada sekitar 802 spesies ikan yang akan meninggalkan daerah khatulistiwa pada 2050 mendatang.
Para peneliti menganalisis perilaku 802 spesies ikan. Hasilnya, ada beberapa perubahan perilaku yang diakibatkan perubahan iklim dunia.
Menurut salah seorang penulis laporan ini, William Cheung, mengatakan populasi dan spesies ikan yang penting untuk perikanan dan masyarakat di daerah tropis akan menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan bahwa ikan akan meninggalkan tempat, atau kawasan mereka tinggal sebelumnya dan bergerak menjauhi daerah tropis dengan kecepatan 25 kilometer per jam dalam waktu sepuluh tahun.
IPCC memperkirakan dampak terburuk dari perubahan iklim ini adalah terjadinya peningkatan suhu air di daerah tropis setinggi 3 derajat pada tahun 2100, sehingga pergerakan ikan yang meninggalkan daerah tropis akan semakin tinggi.
Perubahan perilaku ikan ini diprediksi akan bersifat konstan dalam beberapa dekade mendatang dan Indonesia sebagai negara yang berada pada garis khatulistiwa juga memiliki kemungkinan terkena dampak ini.
Penelitian ini seolah menjadi kabar buruk bagi masyarakat yang berada di daerah tropis. Namun di sisi lain, masyarakat yang tinggal di wilayah utara dan Arktik akan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar ketika ikan bergerak ke perariran yang lebih dingin.
Penelitian ini juga mengatakan bahwa ikan yang bergerak menuju Arktik dan wilayah utara bukan hanya meningkatkan kompetensi sumber daya hewan laut di sana, tetapi juga dapat mengganggu ekosistem dan kehidupan biota laut lainnya karena akan terjadi persaingan populasi.