Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel dengan harga yang mencapai puluhan juta bukan sesuatu yang mencengangkan sekarang. Harga ini sebanding dengan teknologi, gengsi dan kemudahan yang diberikan ponsel. Namun, apa jadinya jika ponsel lawas yang diproduksi 2003 mencapai harga puluhan juta dalam lima tahun berikutnya?
Nokia 1100 adalah ponsel lawas yang pernah mencapai harga 5.000 euro atau Rp 75 juta rupiah. Bukan untuk masyarakat awam, ponsel ini menjadi primadona untuk para penjahat siber di Eropa untuk melakukan pembobolan rekening bank.
Frank Engelsman, investigator dari Ultrascan Advanced Global Investigations, mengatakan para peretas menggunakan ponsel ini dengan memanipulasi perangkat lunak di dalamnya sehingga dapat mencegat SMS yang dikirim pada suatu nomor. Hal ini memungkinkan para penjahat untuk mendapat SMS berisi kata sandi rekening bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa negara maju, sistem perbankan biasanya mengirim sebuah kode yang disebut mTAN (mobile Transaction Authentication Number) untuk mentransfer uang ke rekening tertentu. Dengan memanipulasi perangkat lunak pada ponsel Nokia 1100, kode ini dapat diambil dengan mudah oleh para kriminal.
"Ponsel ini menggunakan peranti lunak khusus yang dibuat peretas sehingga dapat menyadap SMS dan menerima nomor orang lain," kata Max Becker, kepala teknologi dari Ultrascan Advanced Global Investigations.
Namun, tak semua ponsel Nokia 1100 dapat digunakan untuk membobol rekening bank. Hanya Nokia 1100 buatan Jerman saja yang bisa melakukannya.
Ultrascan Advanced Global Investigations melakukan penelitian tentang Nokia 1100 yang dibuat di Bochum, Jerman, dan menemukan bahwa ponsel tersebut memiliki versi perangkat lunak yang dapat dengan mudah diprogram ulang, berbeda dengan ponsel yang diproduksi di negara lain.
Pada akhir Agustus 2014 lalu, peretasan bank dengan memanfaatkan peranti lunak ponsel kembali terjadi.
JP Morgan dan empat bank besar lainnya di Amerika Serikat menjadi sasaran peretas. Penjahat siber disinyalir mencuri data dengan membobol sistem JP Morgan melalui transaksi antara bank dengan peritail atau konsumen. Hal serupa yang dapat dilakukan dengan menggunakan Nokia 1100.
Nokia 1100 dimodifikasi agar dapat melakukan dekripsi firmware. Setelah itu nomor identitas ponsel seperti IMEI (International Mobile Equipment Identity) bisa diubah dengan mudah yang berfungsi mendaftarkan nomor ponsel ke operator.
Untuk menyadap transaksi perbankan, firmware yang telah dimodifikasi itu dimasukan kembali pada ponsel. Kemudian, peretas harus melakukan kloning pada kartu SIM dan secara teknis, hal ini sangat mudah untuk dilakukan.
Beralihnya fungsi ponsel dari alat komunikasi menjadi alat kejahatan membuat harga Nokia 1100 melambung sangat tinggi meskipun umur ponsel itu sekarang sudah lebih dari 10 tahun.