Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft mengumumkan untuk berhenti menjual sistem operasi Windows 8. Mulai 31 Oktober lalu, pengecer tidak bisa lagi memesan Windows 8 dalam bentuk kotak DVD atau tertanam langsung di komputer pribadi baru.
Sistem operasi yang mulai dipasarkan 26 Oktober 2012 akan dihabiskan stoknya dari pabrikan dan pengecer komputer. Microsoft melakukan langkah besar dengan membuang tombol Start yang sebelumnya selalu ada di bagian kiri bawah layar.
Kendati sudah dihentikan penjualannya kepada produsen dan pengecer, namun Microsoft berjanji untuk terus memberi dukungan teknis pada Windows 8 hingga Januari 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, Windows 8 akan digantikan oleh Windows 8.1. Sistem operasi ini kembali menyediakan tombol Start yang ada di Windows versi terdahulu.
Windows 8 sejatinya hendak memberi perubahan besar dengan tampilan baru, dengan ciri khas ikon kotak-kotak seperti lantai. Ia juga dimaksimalkan untuk navigasi layar sentuh di tablet ataupun komputer jinjing.
Oktober lalu juga menandai dihentikannya penjualan Windows 7 edisi Home Basic, Home Premium, dan Ultimate, untuk komputer pribadi.
Windows 7 saat ini masih menjadi sistem operasi Microsoft yang terbesar, dengan meraih 53,05 persen pada Oktober 2014, menurut lembaga riset NetMarketShare. Windows XP yang tergolong tua berada di peringkat kedua, dengan 17,18 persen. Windows 8.1 meraih 10,92 persen, sementara Windows 8 hanya 5,88 persen.
Microsoft akan mengganti sistem operasinya dengan versi terkini, Windows 10, yang bakal memulai debut pada akhir 2015.
Perusahaan menjelaskan bahwa Windows 10 dioptimalkan pada perangkat tablet dengan navigasi layar sentuh, serta komputer pribadi yang dinavigasi dengan papan ketik (keyboard) juga tetikus (mouse). Uniknya, pengguna dapat beralih di antara dua pilihan navigasi itu.