Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem operasi Windows 8 yang mulai dipasarkan pada 26 Oktober 2012, nampaknya belum bisa menyaingi saudaranya, Windows 7, yang sudah berusia 5 tahun. Popularitas Windows 7 masih paling tinggi di antara sistem operasi Microsoft lainnya, menurut lembaga riset NetMarketShare.
Windows 7 saat ini menguasai pangsa pasar sistem operasi dengan meraih 53,05 persen pada Oktober 2014. Windows XP, yang lebih tua, berada di peringkat kedua, dengan 17,18 persen.
Sementara Windows 8 hanya meraih pangsa pasar 5,88 persen. Microsoft sejatinya ingin melakukan perubahan besar pada Windows 8, dengan melakukan perubahan besar dari sisi tampilan antarmuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka membuat tampilan utama yang berbentuk kotak-kotak berwarna-warni yang disebut Windows 8-style UI. Tampilan ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan, dimaksimalkan untuk navigasi layar sentuh di tablet dan komputer jinjing.
Perubahan paling berani yang dilakukan pada Windows 8 adalah, menghilangkan tombol Start yang terletak pada pojok kiri bawah. Namun, ternyata perubahan itu terkadang malah membingungkan.
Sarah Ghariza, karyawan salah satu perusahaan periklanan digital di Jakarta, mengaku masih merasa repot dalam menavigasi Windows 8 walau telah menggunakannya sekitar satu setengah tahun lalu. Ia mengaku kurang nyaman dengan tampilan khas kotak-kotak, dan lebih sering memakai tampilan
desktop.Dengan tidak adanya tombol Start, Sarah menilai hal ini menyulitkannya dalam membuka aplikasi-aplikasi yang sering dia gunakan. Ketika masih memakai Windows 7, Sarah terbiasa menempatkan aplikasi-aplikasi yang dibukanya di Menu Start.
"Kalau sedang di tengah kerja, mau buka aplikasi lain, kadang suka gagap harus klik tombol apa. Saya jadi lebih sering membuka aplikasi dari kolom Search," katanya saat dihubungi
CNN Indonesia, Rabu (4/11).
Jika bisa menurunkan versi sistem operasi, Sarah berkata lebih memilih Windows 7 yang memiliki tombol Start.
Microsoft tentu menyadari Windows 8 kurang menarik perhatian pelanggan. Mereka dengan cepat melakukan pembaruan sistem operasi menuju Windows 8.1. Di sini, perusahaan mengembalikan tombol Start.
Langkah ini sepertinya tepat, karena terbukti Windows 8.1 meraih pangsa pasar 10,92 persen pada Oktober 2014, menurut NetMarketShare. Banyak pengguna yang segera melakukan pembaruan untuk bernostalgia dengan tombol diberi ikon logo Windows.
Windows 10Namun, Microsoft tak ingin berlama-lama dengan Windows 8.1, mereka telah menyiapkan Windows 10. "Windows 10 disesuaikan dengan perangkat yang dipakai pelanggan, mulai dari Xbox, komputer pribadi, tablet, ponsel, dan perangkat kecil lain," kata Terry Myerson, Kepala Sistem Operasi Microsoft.
Windows 10 dijanjikan hadir dengan tombol start. Tapi bentuknya berbeda dengan Windows 7, kehadirannya kini disatukan dengan tampilan Metro yang bisa disesuaikan.
Bar pencarian di Windows 10 juga lebih pintar. Bukan hanya bisa mencari konten yang berada di dalam komputer, namun metode pencarian yang menggunakan kepintaran Bing itu bisa mencari apapun yang ada di internet.
Ada juga fitur Task View yang dirancang untuk memudakan pengguna melakukan tugas ganda. Fungsi ini dirancang agar perpindahan dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya bisa dengan cepat, dan mudah. Fungsi ini bisa diakses dengan menekan kombinasi tombol Alt lalu Tab.
Selain kemampuan itu, Windows 10 juga dijanjikan bakal memiliki asisten digital cerdas bernama Cortana, kecerdasaan buatan yang sebelumnya sudah dipakai pada Windows Phone dan dapat diperintah dengan suara pengguna.