Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak diluncurkan pada 26 Oktober 2012, sistem operasi Windows 8 sudah menunjukkan tanda-tanda yang tak menyenangkan. Ia ditinggalkan oleh sang pemikir, Steven Sinofsky, dan setelah berusia dua tahun dua bulan, sistem operasi ini berhenti dijual kepada produsen dan pengecer.
Sinofsky yang sudah bekerja selama 23 tahun di Microsoft, akhirnya mundur pada November 2012. Ia dikabarkan berselisih dengan Steve Ballmer yang kala itu masih menjabat sebagai CEO. Gaya kepemimpinannya disebut kurang bisa bekerja dalam tim.
Pria kelahiran 1965 itu sebelumnya terlibat dalam pengembangan teknis aplikasi perkantoran Microsoft Office sejak 1994. Tangan dingin Sinofsky di divisi ini terakhir dilibatkan dalam pengembangan aplikasi Office 2003.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinofsky memimpin proyek pengembangan sistem operasi Windows Vista yang dinilai kurang sukses di pasar. Ia membayar kegalalan itu dengan membuat Windows 7 yang dirilis pada 2009 yang sukses besar di pasar.
Kesuksesan ini membawa Sinofsky maju sebagai presiden divisi untuk mengurus produk Windows dan Internet Explorer. Ia mulai dipandang sebagai tokoh berpengaruh dalam industri teknologi.
Apalagi, waktu itu banyak pula pengguna yang menunggu kehadiran Windows 8. Jika Windows 8 sukses, maka Sinofsky bakal makin dielu-elukan oleh praktisi teknologi.
Sayangnya, Sinofsky memilih mundur dari Microsoft. Windows 8 pun ditinggalkan oleh sang pemikir.
Padahal, sistem operasi ini membawa perubahan besar dari sisi tampilan yang sebelumnya diprediksi bakal menggaet banyak pengguna. Produk ini hadir dengan dengan ciri khas ikon kotak-kotak berwarna-warni seperti lantai dan dimaksimalkan untuk navigasi layar sentuh di tablet ataupun komputer jinjing.
Tombol Start hilangSayangnya, Windows 8 tidak menyertakan tombol Start yang biasanya diletakkan di pojok kiri bawah pada sistem operasi terdahulu.
Banyak pengguna mengeluhkan absennya fitur yang sudah sangat familiar ini. Microsoft pun nampaknya mendengar permintaan pasar tersebut dan akhirnya mengembalikannya pada pembaruan Windows 8.1.
Di pasar, Windows 8 juga kurang mendapat sambutan baik sejak awak. Kehadirannya tidak mampu mendongkrak penjualan komputer pribadi yang terus menurun. Pada kuartal ketiga 2014, lembaga riset IDC mencatat penjualan komputer pribadi di seluruh dunia mencapai 78.5 juta unit atau turun 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Usia Windows 8 karya Sinofsky tida bertahan lama, hanya bertahan dua tahun dua bulan. Pada 31 Oktober 2014, Microsoft mengumumkan bahwa produsen atau pengecer tidak bisa lagi memesan Windows 8 dalam bentuk kemasan maupun yang tertanam langsung di komputer pribadi.
Kendati sudah dihentikan penjualannya, Microsoft berjanji untuk terus memberi dukungan teknis pada Windows 8 hingga Januari 2023.
Pada 2015 nanti, Microsoft benar-benar ingin melenyapkan Windows 8 dan segala variannya dengan membuat Windows 10 yang memulai debut pada pertengahan atau akhir tahun.
Sejak kepergiannya dari Microsoft, nama Sinofsky jarang terdengar dalam industri teknologi. Pria yang selalu berpakaian khas mengenakan
sweater model kerah "V" ini dilaporkan bakal memulai bisnis baru.