Jakarta, CNN Indonesia -- Penegak hukum Amerika Serikat (AS) berhasil mengakses dokumen milik Jeremy Hammond dengan sangat mudah. Peretas yang paling dicari oleh FBI dan berhasil ditangkap pada Maret 2012 di Chicago itu, menggunakan nama kucingnya sebagai kata sandi untuk membuka akses hard drive.
Kata sandi yang digunakan itu adalah “Chewy123.” Dalam sidang di AS, Hammond mengatakan deretan angka di belakangnya itu bertujuan mempersulit proses pembukaan proteksi.
Hammond mengakui bahwa itu adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukannya semasa hidup. “Kata kunci saya benar-benar lemah, itu adalah nama kuncung saya, Chewy. Chewy123,” ujar Hammond seperti dikutip dari
Seattle Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kesalahan inilah, pada akhirnya FBI dapat mengetahui cara Hammond meretas dan menyimpan data hasil pembobolan sistem keamanan komputer.
Selain pola kombinasi dengan angka 123, para pengamat keamanan siber menilai kombinasi angka yang mengacu pada tahun kelahiran juga tergolong mudah ditebak.
Kini, Hammond berusia 29 tahun. Ia bergabung dalam kelompok aktivis peretas Anonymous dan membobol sistem keamanan Sony Pictures, Dinas Penyiaran Publik, Departemen Keamanan Publik, dan lain-lain.
Hammond ditangkap setelah menembus keamanan perusahaan konsultan Startfor yang kliennya termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Pertahanan.
Kelompok peretas Hammond mempublikasi data email dan kartu kredit yang disimpan Stratfor. Jaksa yang menangani kasus ini berkata, kerugian yang dialami Stratfor mencapai US$ 1 juta dan mengancam keamanan publik.
Menurut catatan pengadilan, mereka juga menggunakan beberapa nomor kartu kredit untuk menyumbang dana ke Palang Merah.
FBI menangkap Hammond dengan bantuan Hector Xavier Monsegur, seorang peretas terkenal yang sering memakai nama alias Sabu. Ia sering membantu aparat penegak hukum untuk menangkap peretas lain.