MISI ESA

Rosetta, Misi Pendaratan Perdana di Komet

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Nov 2014 12:20 WIB
Misi pendaratan di komet diberi nama Rosetta karena terinspirasi dari batu Rosetta yang menginspirasi ilmuwan untuk menggabungkan sejarah budaya yang hilang.
Ilustrasi wahana induk Rosetta meluncurkan pesawat robotika Philae munuju Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko (Reuters/ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendaratan pertama di komet berhasil dicapai berkat misi Rosetta yang dilakukan oleh Badan Antariksa Eropa. Nama misi ini terinspirasi dari batu Rosetta, sebuah lempengan basal vulkanik yang ditemukan di dekat kota Rashid di Mesir pada 1799. Batu Rosetta merevolusi pemahaman manusia tentang masa lalu.

Batu Rosetta seakan menjadi kunci peradaban kuno. Di permukaannya, ada tiga prasasti yang terukir dalam bentuk tulisan Mesir dan Romawi. Sejarawan membandingkan ketiganya dan mampu memecahkan hieroglyphics (tulisan Mesir zaman purbakala) yang misterius. Berkatnya, para ilmuwan bisa menggabungkan sejarah tentang budaya yang hilang.

Misi Rosetta garapan ESA fokus pada evolusi dan asal-muasal sistem tata surya. Misi ini menjadi wadah ilmuwan Eropa untuk membuka misteri dari komponen tertua, yaitu komet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komposisi komet mengandung nebula atau sekumpulan gas dan serbuk yang diyakini sebagai awal mula terbentuknya matahari dan planet lain dalam sistem tata surya lebih dari 4,6 miliar tahun yang lalu. Misi pendaratan di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko diharapkan dapat menghasilkan analisa yang mendalam soal bagaimana tata surya terbentuk.

Di situs resmi ESA menyatakan bahwa adanya bukti kuat mengapa komet menjadi kunci utama dari evolusi kehidupan, seperti komponen air yang dibawa komet yang mungkin sekarang menjadi lautan di Bumi.

Sistem tata surya terbentuk sekitar 5 miliar tahun yang lalu ketika nebula mulai runtuh akibat tekanan gaya gravitasi. Sisa-sisa dari gas dan serbuk tersebut membentuk sebuah objek purbakala di sekitar matahari yang kala itu tengah lahir.

Setelah matahari 'hidup' dan menjalankan perannya sebagai bintang, banyak partikel dari sisa-sisa objek tersebut membentur dan berdekatan satu sama lain, lalu tumbuh membesar hingga mereka menjadi planet-planet yang kita tahu dalam sistem tata surya.

Sekitar 4,5 miliar tahun silam, sistem tata surya masih dalam 'masa perbaikan' karena ruang antara tiap planet masih penuh dengan timbunan partikel serbuk. Gumpalan serbuk seringkali menabrak planet-planet dan hancur, namun jutaan bahkan miliaran dari mereka mampu bertahan.

Gumpalan serbuk tersebut adalah komet dan asteroid.

Misi Rossetta memang menjadi yang pertama untuk mendarat di komet. Perjalanan selama 10 tahun sejak 2004 silam itu telah membuahkan hasil dengan mendarat di Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang permukaannya berukuran sekitar 4 kilometer.

Komet ini bergerak dengan kecepatan sekitar 135.000 kilometer per jam. Ia mengitari matahari antara orbit Jupiter dan Bumi dengan jarak antara 800 juta dan 186 juta kilometer dari matahari.

Penamaan komet ini berasal dari penemunya, yaitu Klim Churyumov dan Svetlana Gerasimenko. Inisial huruf "P" memiliki arti komet 'short-period' atau jangka pendek. Maksudnya, komet yang memiliki orbit berkedudukan kuat di sekitar matahari yang hanya butuh waktu kurang dari 200 tahun untuk menyempurnakan revolusinya.

Sedangkan nomor 67 berasal dari posisi Churyumov-Gerasimenko dalam daftar katalog komet secara berkala. Komet paling terkenal Halley, mendapat nomor 1P.

Komet ini akan dieksplorasi oleh pesawat robotika Philae yang dibawa oleh wahana induk Rosetta. Philae, yang berukuran kotak seperti mesin cuci dan berbobot 100 kg, diharap dapat mengirim data ke Bumi untuk mengungkap misteri terbentuknya sistem tata surya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER