PEMANASAN GLOBAL

Sambaran Petir Bakal Makin Sering Terjadi

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Nov 2014 15:51 WIB
Pengaruh pemanasan global yang membuat iklim makin hangat akan memicu peningkatan frekuensi sambaran petir sebesar 50 persen di akhir abad ini.
Pengaruh dari cuaca yang semakin hangat akan memicu peningkatan frekuensi sambaran petir sebesar 50 persen di akhir abad ini (Getty Images/Mihai Simonia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemanasan global bukan hanya mengakibatkan perubahan iklim, namun diprediksi juga memengaruhi frekuensi sambaran petir.

Sebuah penelitian baru dari University of California, Berkeley, menemukan pengaruh dari cuaca yang semakin hangat akan memicu peningkatan frekuensi sambaran petir sebesar 50 persen di akhir abad ini.

Penelitian ini menjabarkan bahwa sambaran petir akan meningkat sekitar 12 persen di setiap peningkatan panas udara 1 celcius. Angka tersebut bakal bertambah menjadi 50 persen pada 2100.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu anggota peneliti David Romps menjelaskan, ada dua faktor utama yang mengatur tingkat atmosfer terkait terjadinya sambaran petir.

Pertama volume curah hujan, kedua ketidakstabilan atmosfer yang membiarkan angin berhembus dengan cepat.

Menurut Romps, untuk menciptakan petir dalam hujan badai, diperlukan air dalam tiga fase, yakni gas, cair, dan padat. Serta dukungan dari gerakan awan yang cepat untuk menjaga air agar tertahan di atmosfer demi pemisahan muatannya.

Namun, para peneliti tidak bisa menentukan di mana atau kapan sambaran petir tersebut akan terjadi secara detail.

"Bisa saja di area yang sering dilanda sambaran petir nantinya akan berhadapan dengan jumlah yang lebih banyak, atau justru area yang jarang terkena sambaran petir, nanti akan mengalaminya. Kita tidak bisa prediksi lokasinya," jelas Romps seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (13/11).

Sambaran petir besar seringkali terjadi di bagian barat benua Amerika dan Tampa Bay di Florida.

Belasan hingga puluhan orang tewas di Amerika Serikat tiap tahunnya karena terkena sambaran petir, sementara menurut National Weather Services di tahun 2014 sudah menelan korban sebanyak 25 orang.

Bahaya sambaran petir turut menjadi alasan dari kebakaran hutan. Contohnya tahun 2013 lalu di Yarnell, Arizona, menewaskan 19 pemadam kebakaran dan menjadi peristiwa yang paling mematikan.

Demi penelitian lebih lanjut, para peneliti akan mengaitkan antara suhu hangat, badai kencang, dan sambaran petir untuk disatukan bersama temuan baru ini dengan 11 model cuaca.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER