TEKNOLOGI PONSEL

Kalau Chip Smartphone Dibikin Cara McDonald

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 10:58 WIB
Ponsel pintar dengan harga terjangkau kini semakin marak beredar. Kesuksesan itu ternyata dipicu model bisnis teknologi yang mirip waralaba ayam goreng renyah.
Ponsel pintar Xiaomi buatan Tiongkok mulai dijual di toko retail Jakarta pada Jumat (14/11). Sebelumnya, ponsel pintar Xiaomi di Indonesia hanya dapat dibeli di toko jual beli online. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel pintar dengan harga terjangkau kini semakin marak beredar. Ternyata jagoan di balik tren itu adalah MediaTek, perusahaan yang berbisnis chip atau prosesor seperti waralaba ayam goreng renyah. Bagaimana caranya? 

MediaTek berhasil membuat chip yang membuat vendor ponsel mampu memangkas harga sampai 50 persen. Mereka membuat chip berteknologi System on Chip yang mampu melahirkan performa tinggi tapi harganya lebih murah.
 
"Anda harus berpikir bahwa MediaTek memiliki model bisnis waralaba seperti McDonald," kata Chief Financial Officer MediaTek, David Ku, seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/11).

"McDonald memberikan semua peralatan yang Anda butuhkan dengan biaya yang lebih rendah," kata Ku lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi penjualan chip semacam itu meningkatkan nilai pasar perusahaan hingga 125 persen dalam waktu tiga tahun. Peningkatan ini menular juga ke perusahaan yang menjalin kerjasama dengan MediaTek.

Contohnya adalah Xiaomi. Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini menggunakan chip yang diproduksi MediaTek sehingga Xiaomi dapat memangkas harga penjualan dan dengan cepat merebut 10 persen pangsa pasar yang dimiliki oleh Samsung.

Strategi ini melibatkan hampir 200 pembuat dan perakit komponen perangkat keras di Tiongkok untuk memasok kebutuhan para produsen ponsel pintar.

MediaTek membangun jaringan pemasok sejak era ponsel biasa atau yang dikenal dengan istilah featured phone. Saat itu perusahaan menganggap bahwa peluang untuk menjual chip bagi produsen ponsel pintar jauh lebih besar dari pada ikut berkompetisi dalam memproduksi ponsel pintar.

"Ini semua seperti pipa yang terhubung. Tidak peduli produk apa yang Anda buat, yang terpenting adalah apa yang ada di baliknya," ujar David Ku lagi.

Di negara berkembang, produsen pembuat ponsel pintar dengan harga terjangkau menyumbang hingga 80 persen dari penjualan MediaTek. Bukan hanya itu, tingkat ekonomi penduduk negara berkembang juga ikut memicu peningkatan pasar MediaTek setiap tahunnya.

Kelas menengah yang cenderung membeli perangkat dengan harga yang jauh lebih terjangkau juga membantu peningkatan penjualan setidaknya hingga 40 persen setiap bulan di tahun ini.

MediaTek adalah perusahaan yang bergerak di bidang semikonduktor fabless. Ini artinya, MediaTek men-subkontrakkan pembuatan semikonduktornya ketimbang membuat pabrik sendiri.

Dengan cara itu, MediaTek yang didirikan pada 1997, menyediakan berbagai macam komponen canggih yang digunakan untuk ponsel pintar, televisi digital, GPS dan perangkat lainnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER