Jagung Pengaruhi Perubahan Iklim Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Kita tahu bahwa tanaman menyerap karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis hingga pada akhirnya mengeluarkan oksigen untuk digunakan oleh manusia. Namun sebuah penemuan mengejutkan bahwa tanaman juga menjadi salah satu penyumbang terbesar karbon dioksida di bumi.

Sekelompok peneliti dari Boston University menemukan bahwa tanaman jagung, kedelai, gandum dan beras memiliki presentase tinggi dalam melepaskan kandungan CO2 di udara dan jagung adalah penyumbang terbesar.

"Kita tahu bahwa tanaman telah meningkatkan produktivitas CO2 selama beberapa periode dan mereka berada pada posisi yang sangat berpengaruh," kata Josh Gray salah satu asisten profesor dikutip dari DesignTrend.

Senada dengan Gray, Liz Blood, Direktur National Science Foundation's Macro Systems Biology Program mengatakan, penelitian ini menunjukan kekuatan beberapa tumbuhan yang menjadi sumber sumber potensial yang berkontribusi terhadap perubahan musim dengan pengaruh karbon dioksida.

"Ini menunjukan peran penelitian dasar dalam menemukan jawaban atas masalah yang kompleks," kata Blood.

Blood juga mengatakan, produksi CO2 yang dihasilkan tanaman ini ikut mempengaruhi perubahan iklim yang terjadi di dunia. Namun menurutnya, peningkatan produksi tanaman juga mengubah tetap ekologi planet. Tanaman menyerap CO2 dalam proses fotosintesis dan melepaskan O2 selama musim dingin.

"Kami ingin melakukan kalkulasi, dan ternyata mengejutkan melihat banyak kenaikan tersebut. Efek ini akan berkaitan dan dominan dengan perubahan iklim terkait dengan peningkatan emisi jangka panjang," ujar Blood.