Jakarta, CNN Indonesia -- Mengetahui bagaimana planet terbentuk dan berinteraksi, bisa dilakukan dengan mendeteksi tingkat medan magnetnya. Tapi, tidak mudah mempelajari planet yang berada di luar tata surya.
Untungnya saat ini sudah ada titik terang bagi para peneliti untuk untuk mempelajari exoplanet.
Peneliti Lomonosov Moscow State University di Rusia baru meluncurkan studi tentang keberhasilan memperkirakan tingkat medan magnet pada planet dengan kode 209458b di luar tata surya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini prestasi untuk ilmu pengetahuan. Dengan menganalisis momen magnetik pada planet yang dikenal dengan nama "Osiris" ini, para ilmuwan dapat meneliti unsur kehidupan di dalamnya.
"Kami membuat model pembentukan awan hidrogen panas di planet ini dan menunjukan bahwa hanya ada satu konfigurasi yang sesuai dengan nilai tertentu dari momen magnetik yang ada," ujar Kristina Kislyakova dikutip dari
Sciencetimes.
Ia menambahkan, dengan terdeteksinya medan magnet ini, peneliti dapat mengungkap bagaimana efek radiasi, gravitasi, tekanan, iosnisasi dan kondisi udara pada planet tesebut.
"Magnetosfer pada planet itu relatif kecil dan ukuran jari-jari pada planet ini sesuai dengan magnetik planet Jupiter," lanjutnya.
Osiris kerap menjadi objek penelitian para ilmuwan untuk meneliti planet yang di luar tata surya.
Sebab, planet ini memiliki sepertiga massa Jupiter. Itu lebih memudahkan para ilmuwan untuk melakukan ekplorasi dan menarik sebuah hipotesis.
Planet ini juga merupakan salah satu planet di luar tata surya yang pertama kali ditemukan antariksawan. Penemuan medan magnet pada planet ini diharapkan dapat membawa petunjuk lebih jelas untuk menemukan kehidupan lain di ruang angkasa.