Jakarta, CNN Indonesia -- Kucing ternyata bukan sekedar hewan berbulu yang menggemaskan. Hewan ini juga menjadi contoh bagi para astronaut NASA untuk bermanuver di ruang angkasa.
Kucing dikenal sebagai hewan yang memiliki kemampuan untuk mengubah posisi badannya ketika ia jatuh secara terbalik di udara. Sehingga, kucing tetap dapat mendarat menggunakan kakinya dengan selamat.
Manuver inilah yang dijadikan para antariksawan NASA sebagai acuan untuk bergerak dalam ruang hampa udara dengan gravitasi nol. Sejumlah ilmuwan telah meneliti lebih jauh bagaimana kucing menggerakan badannya ketika terjatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
James Clerk Maxwell, salah satu peneliti mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk menganalisa gerakan kucing secara matematis dan dapat diterapkan pada astronot.
Bahkan, pada tahun 1969 dua peneliti, TR Kane dan M.P. Scher dari Stanford California menerbitkan sebuah makalah internasional di Journal of Solids and Structure dengan judul "Penjelasan Dinamis Fenomena Jatuhnya Kucing" dan penelitian ini sebagian besar didanai oleh NASA.
Kane dan Scher pada saat itu menciptakan sebuah model kucing dengan menggunakan sepasang silinder untuk menyusun persamaan diferensial yang menggambarkan penelitian ini. Seperti dikutip dari Mashable, Senin (24/11).
NASA tertarik menggunakan penelitian ini untuk mengembangkan manuver yang akan membantu para astronaut mengarahkan tubuh mereka ketika berada dalam ruang tanpa gravitasi.