PENEMUAN

Cacing Bercahaya Ditemukan di Peru

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 07:33 WIB
Cacing ini dapat menggunakan kandungan fosfor dalam badan untuk menarik perhatian semut atau lalat yang akan menjadi santapan mereka.
Ilustrasi (GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok cacing unik ditemukan di kawasan Peruvian, Peru. Cacing ini dapat memancarkan cahaya berwarna hijau dan menerangi tanah di sekitarnya.

Cacing ini ditemukan oleh seorang fotografer alam, Jeff Cremer. Awalnya ia menemukan sebuah sinar terang pada sebuah tebing dan ketika didekati, Cremer menemukan beberapa lusin cacing kecil yang berukuran sekitar 1,2 sentimeter.

Menurut para ahli, cacing bercahaya ini merupakan bentuk larva dari kumbang yang belum diketahui jenisnya. Cacing ini dapat menggunakan kandungan fosfor dalam badan untuk menarik perhatian semut atau lalat yang akan menjadi santapan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semut atau rayap dan lalat akan terbang tepat di atas rahang mereka dan kemudian menjadi makanan," kata Aaron Pomerantz, seorang ahli entomologi seperti dikutip dari Live Science.

Pomerantz melakukan sebuah percobaan pada cacing ini. Ia menaruh beberapa ekor cacing dan serangga dalam satu tempat. Hasilnya, ketika cacing mulai mengeluarkan cahaya, serangga tertarik dan mendekati cacing tersebut dan dengan mudah cacing melahap serangga itu.

"Terlihat jelas lerva ini mengeluarkan cahaya untuk memikat mangsanya. Mereka berada di bawah tanah dan kemudian keluar dari bumi," ujar Pomerantz.

Menurut Pomerantz, ada sebanyak lebih dari 10 ribu spesies kumbang dan sekitar 200 diantaranya dapat mengeluarkan cahaya.

Saat ini tim peneliti belum yakin apakah larva tersebut merupakan salah satu bagian dari spesies kumbang baru atau bukan hanya bagian dari kumbang lama. Namun, para peneliti telah menghubungi beberapa ahli kumbang di Brasil untuk menggali informasi lebih dalam.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER