Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah lama ilmuwan menempatkan kuda dan badak (juga tapir) ke dalam sebuah kelompok biologi bernama
Perissodactyla. Dan baru-baru ini ilmuwan mengklaim telah menemukan fosil yang diduga sebagai 'sepupu' dari nenek moyang semua hewan ungulata berkuku ganjil itu.
Fosil itu disebut berasal dari hewan yang disebut
Cambaytherium thewissi. Fosilnya mulai ditemukan di Gujarat, India, sejak 10 tahun lalu. Total sudah ada 200 tulang (gigi, tulang punggung, dan kaki) yang digali dari kawasan tambang batu bara di daerah itu.
Berdasarkan penelitian terhadap belulang, para ilmuwan berhasil membuat skesta satwa tersebut. Bentuknya mirip tapir dan pada beberapa bagian mempunyai kemiripan karakteristik dengan keluarga
Perissodactyla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobotnya diperkirakan sekitar 20-34 kilogram dan punya lima jari atau tulang seperti jari.
"Apa yang kami temukan adalah sepupu dari semua
Perissodactyla yang hidup," kata Ken Rose, guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins. Penelitian itu sendiri diterbitkan di jurnal Nature Communications.
Cambaytherium dperkirakan hidup di bumi pada 54,5 juta tahun yang lalu. Saat itu India, yang sebelumnya adalah sebuah daratan besar, telah berpisah dengan Madagaskar dan sedang merapat ke Asia.
Bagaimana si sepupu nenek moyang kuda ini bisa berada di India? Ken Rose tak tahu pasti. Tapi dia menduga, di zaman yang lebih tua ada daratan penghubung antara India dan kawasan 'Tanduk Afrika' dan Semenanjung Arab.
Sepupu nenek moyang kuda ini digali dari sebuah bekas tambang batu bara di Gujarat yang sudah tak dipakai lagi. Para paleontolog saat ini beralih ke tambang lain untuk menemukan lapisan tanah yang lebih tua dari lapisan fosil
Cambaytherium untuk memecahkan misteri asal
Cambaytherium maupun nenek moyang bangsa kuda dan badak.
Temuan
Cambaytherium juga makin membuka tabir tentang masa sebelum era ledakan mamalia pada 55 juta tahun yang lalu.