Jakarta, CNN Indonesia -- Para ilmuwan telah menemukan terobosan baru untuk dunia kesehatan. Kini, sapi bukan hanya menjadi hewan penghasil susu untuk kesehatan namun bisa juga menghasilkan antibodi untuk membunuh virus dan penyakit mematikan.
Ilmuwan melakukan modifikasi pada kromosom manusia, yang kemudian dimasukan ke dalam sapi untuk menghasilkan antibodi yang dapat digunakan manusia untuk membunuh virus mematikan.
Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk menetralkan bakteri. Antibodi ini mengandung beberapa unsur pantogen yang sangat sulit didapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi ini, para ilmuwan mengambil potongan kromosom manusia yang mengandung gen untuk membuat antibodi dan menggabungkannya ke dalam kromosom buatan yang dimasukan ke dalam seekor sapi.
Dalam penggabungannya, kromosom manusia akan bekerja lebih dominan sehingga sapi tersebut akan menghasilkan antibodi untuk manusia.
Antibodi ini telah diuji coba pada seekor hamster yang terkena infeksi virus hanta yang mematikan. Virus ini menyebar melalui hewan pengerat seperti tikus dan hamster. Ketika menginfeksi manusia, virus ini akan menyerang saluran pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian.
Hasil dari percobaan ini, secara dramatis antibodi yang disuntikan dapat meningkatkan peluang hewan pengerat yang terinfeksi virus untuk tetap hidup. Artinya, antibodi ini dapat mengeliminasi virus yang mematikan tersebut.
"Saya secara pribadi sangat bersemangat untuk ini. Saya berpikir bahwa ini menawarkan potensi untuk perawatan pasien dengan infeksi virus hanta," ujar Greg Mertz, spesialis penyakit menular di University of New Mexico dikutip dari Sciencemag.
Mertz menambahkan dengan hasil percobaan ini, para peneliti akan menemukan pendekatan baru untuk membuat obat bagi penyakit mematikan lain seperti Ebola dan SARS.
Penemuan ini menjadi sebuah tantangan besar sekaligus memberi titik terang pada dunia kesehatan dan ke depannya, para peneliti berharap dapat mengaplikasikan penemuan ini untuk membuat obat dari virus berbahaya lainnya.
"Manfaat potensial masih bergantung pada uji klinis yang menunjukan keamanan dan keefektifan dari antibodi ini. Kami optimis untuk menemukan penangkal virus lain seperti Ebola dan Mers," kata Mertz.