Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti yang sudah direncanakan, pesawat antariksa Orion ciptaan badan antariksa Amerika Serikat, NASA, akan melakukan uji coba penerbangan nirawak pada 4 Desember 2014.
Penerbangan uji coba yang dinamakan Exploration Flight Test-1 itu bertujuan mengetahui sistem kunci bagaimana Orion beroperasi pada lingkungan ruang angkasa yang 'liar'.
"Selama perjalanan 4,5 jam, Orion akan mengorbit Bumi sebanyak dua kali kemudian terbang di ketinggian 5.800 kilometer menuju ruang angkasa," tulis pihak NASA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Space.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerbangan Orion dirancang untuk menguji banyak elemen yang sekiranya berisiko tinggi untuk astronot dan akan menghasilkan data kritis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas desainnya. Orion selanjutnya bakal digunakan untuk misi dengan awak," sambung pihak NASA.
Orion rencananya akan diluncurkan di fasilitas peluncuran roket Florida, Amerika Serikat. Pesawat ini akan diterbangkan di atas roket Delta 4 Heavy hasil rancangan United Launch Alliance pada pukul 7:05 waktu setempat.
NASA berambisi agar Orion dapat mendarat di bulan, planet Mars, bahkan di asteroid pada tahun 2020 menggunakan pesawat ini. Ia juga punya misi menerbangkan manusia ke jarak terjauh dari antariksa yang sebelumnya tak pernah dicapai.