Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara tidak membantah soal keterlibatan mereka dalam aksi serangan siber yang terjadi pada Sony Pictures Entertainment pekan lalu.
Menurut laporan
TIME, juru bicara Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang tidak disebutkan namanya tidak menampik soal tudingan tersebut.
"Semua serangan selalu dikaitkan ke Korea Utara. Saya sarankan lihat saja nanti," katanya, dikutip Rabu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sony Pictures sempat membuat Korea Utara geram lantaran film produksinya berjudul ‘The Interview’. film ini berkisah tentang dua wartawan yang bekerja untuk CIA untuk membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Sony Pictures dilaporkan telah diretas pekan lalu yang mengakibatkan sistem tidak bisa diakses. Menurut laporan Recode, serangan ini turut mengunci sistem Sony sehingga para karyawan harus bekerja dengan pena dan kertas.
Hal ini juga menjadi penyebab bocornya segelintir film yang belum dirilis di berbagai situs streaming online dan dapat diunduh secara secara cuma-cuma.
Film-film tersebut diantaranya Annie, Fury, Mr. Turner, Still Alice, dan To Write Love on Her Arms.
Sebelumnya pada 2013 lalu, peretas asal Korea Utara mengklaim telah menyerang jaringan siaran televisi dan sistem keuangan Korea Selatan yang menyebabkan lumpuhnya beberapa jaringan mesin ATM di sana.