TOKO ONLINE

Media Sosial Semakin Dilirik untuk Jualan

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 11:43 WIB
Meski sudah punya modal hingga Rp 100 miliar, dan punya sejumlah toko fisik, namun Paradise Store tetap memaksimalkan media sosial untuk menggaet pelanggan.
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sudah punya modal hingga Rp 100 miliar, dan punya sejumlah toko fisik, namun Paradise Store tetap memaksimalkan media sosial untuk menggaet pelanggan.

Paradise Store merupakan toko gadget online milik perusahaan Computrade Technology International (CTI) dan anak perusahaannya XDC Indonesia, fokus pada penjualan produk teknologi.

Mengacu pada data yang menyebutkan tingkat pengguna internet terbanyak berkisar pada usia muda, Paradise Store mengaku akan menargetkan pasar ke arah situ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target pasar kami sebetulnya siapa saja yang memang pencinta gadget, tapi kawula muda yang menjadi penyumbang besar jumlah pengguna internet di Indonesia bisa dibilang menjadi sasaran utama kami," ujar direktur XDC Indonesia, Adiwinata Satyarahardja.

Pihak XDC Indonesia selaku pengelola penuh Paradise Store mengaku akan memanfaatkan platform media sosial untuk berinteraksi lebih dalam dengan para pengguna, serta menjadi sarana pengenalan kepada publik secara meluas, di antaranya Facebook, Twitter, Instagram, hingga Path.

"Melalui media sosial, kami akan terbuka sebisa mungkin untuk melayani para pengguna. Tak hanya media sosial, kami juga terima pesan melalui platform pesan digital seperti WhatsApp dan Line. Nanti pelanggan bisa menanyakan teknis pembayaran dan lain-lain," jelas Team Leader E-Commerce XDC Indonesia, Otniel Kho Wandi.

Otniel kembali menjelaskan, nantinya para pengguna dapat menuliskan komentar atau testimoni terkait produk pesanan yang mereka pesan. Untuk bisa memberikan komentar, mereka harus pembeli yang benar-benar sudah menerima barang pesanan dengan selamat.

Paradise Store mendapatkan investasi dari CTI sebesar Rp 100 miliar. Pihak XDC Indonesia berharap pada 2015 setidaknya bisa mencapai pendapatan sekitar Rp 150 sampai 200 miliar.

Saat ini terdapat 400 produk dari 35 merek yang tersedia di toko online tersebut. Adapun sistem pembayarannya sejauh ini baru melalui PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan dalam waktu dekat memasukan Visa, Mastercard dan DOKU.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER