PENYADAPAN

Tiongkok Pakai 'Kuda Troya' untuk Sadap Warga

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 16:21 WIB
sebanyak US$ 24.000 atau sekitar Rp 300 juta dipakai membeli peranti keras dan lunak guna menanamkan virus trojan pada ponsel Android dan iOS.
Pemerintah Tiongkok diduga melakukan aksi mata-mata dari ponsel milik warga. (Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok disebut telah menggunakan program jahat jenis kuda troya (trojan horse) untuk memata-matai warganya. Hal ini terungkap dalam sebuah data yang berisi catatan pembelian peranti keras dan lunak pada situs Ekonomi dan Pembangunan Kawasan Wenzhou.

Catatan ini merupakan data pembelian yang dilakukan departemen kepolisian Wenzhou pada bulan lalu. Dikutip dari Washington Post, tercatat sebanyak US$ 24.000 atau sekitar Rp 300 juta dipakai untuk membeli peranti keras dan lunak untuk menanamkan virus trojan pada ponsel demi kegiatan mata-mata.

Secara rinci, anggaran itu menghabiskan sebesar US$ 16.000 atau sekitar Rp 203 juta untuk pembelian mesin coding yang digunakan "untuk program trojan yang tertanam pada ponsel Android dan iPhone."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, hampir US$ 8.000 dipakai untuk membuat peranti lunak jahat yang ditargetkan ke jenis ponsel sama guna memantau informasi secara real-time seperti panggilan telepon, pesan teks dan pengiriman gambar.

Selama ini, pemerintah Tiongkok bersikeras untuk menentang tindakan peretasan dan mendukung keamanan siber. Selain itu mereka juga telah membantah tuduhan Amerika Serikat yang mengatakan bahwa Tiongkok memata-matai perusahaan asing.

Namun, keberadaan data ini bisa jadi memanaskan kembali kecurigaan dunia terhadap Tiongkok.

Menanggapi laporan tersebut, para pengguna internet di Tiongkok mengecam pemerintah dengan pasal 286 hukum pidana negara. Dalam pasal ini, dikatakan bahwa pihak yang sengaja membuat dan menyebarkan program mengganggu seperti virus komputer diancam hukuman lima tahun penjara.

Aksi pembatasan di ruang internet telah lama dilakukan pemerintah dam Partai Komunis yang diklaim sebagai bentuk menjaga keamanan negara. Tercatat, layanan internet besar seperti Google, Facebook, Twitter, tidak dapat diakses di Tiongkok. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER