Jakarta, CNN Indonesia -- Line Corporation, yang mengembangkan aplikasi pesan instan Line, baru saja meluncurkan aplikasi untuk pemesanan taksi yang membawa perusahaan bersaing dengan penyedia jaringan transportasi seperti Uber atau GrabTaxi.
Layanan ini baru tersedia di kota Tokyo, Jepang. Aplikasi pesan taksi tersebut tersedia di dalam aplikasi utama Line. Armada taksi beserta sopirnya berasal dari salah satu perusahaan taksi besar di Jepang yaitu Nihon Kotsu.
Kotsu diketahui memiliki lebih dari 3.000 taksi di Tokyo dan 23 ribu total kendaraan di seluruh Jepang. Walau begitu, Line tetap menangani sistem pembayarannya menggunakan platform mobile Line Pay untuk transaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesain utamanya diyakini adalah Uber yang telah memperluas layanannya sejak Maret 2014 lalu, juga aplikasi Hailo dari Inggris yang beroperasi di Osaka dan Tokyo.
Dari laporan
The Verge, Line sedang berencana untuk ekspansi layanan taksi ini ke ranah global guna mewujudkan ambisi pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Usianya yang baru empat tahun, Line dinilai cekatan dalam memperluas layanannya di luar berkirim pesan.
Sejauh ini, aplikasi utama Line membawahi berbagai fitur termasuk game, aplikasi kamera, pembayaran mobile, hingga peranti lunak antivirus. Line miliki Dengan jumlah pengguna terdaftar sebanya 500 juta orang dan 170 juta pengguna aktif.
Perusahaan juga sedang berupaya masuk dalam layanan musik streaming dengan menjalin kemitraan dengan Avex Digital dan Sony Music Entertainment.
(adt)