Jakarta, CNN Indonesia -- Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang paling ditakuti. Bencana ini memberikan dampak dan kerugian besar bagi masyarakat. Namun di balik itu, letusan gunung berapi ternyata memberi efek positif terhadap kondisi Bumi.
Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menerbitkan sebuah hasil penelitian baru terhadap dampak letusan gunung berapi di Bumi dan ternyata, bencana ini dapat menghambat laju pemanasan global.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Review Letters memfokuskan penelitian pada efek partikel yang keluar dari perut bumi ketika gunung meletus. Partikel ini kemudian memenuhi lapisan atmosfer Bumi dan menutupi cahaya matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti menemukan bahwa letusan gunung berapi yang terjadi selama 15 tahun terakhir mengurangi pemanasan global yang berasal dari efek rumah kaca dari 0,005 derajat celcius hingga 0,12 derajat celcius. Selama periode waktu tersebut (15 tahun) laju pemanasan global melambat meskipun suhu permukaan terus meningkat.
Letusan gunung berapi juga memuntahkan kandungan sulfur dioksida yang membentuk tetesan kecil asam sulfat pada lapisan atmosfer. Tetesan inilah yang mampu menahan sengatan cahaya matahari yang kuat karena kerusakan lapisan ozon.
Selain itu, gunung yang meletus dan mengeluarkan magma cair dari perut Bumi ternyata mengurangi tekanan dan ketegangan yang ada pada permukaan tanah. Magma panas yang dikeluarkan mengurangi suhu bumi menjadi lebih dingin dengan temperatur yang stabil.
Penelitian ini menggunakan balon, radar laser, juga pengukuran dari daratan untuk menghitung dampak. Kini, para peneliti tengah mencari data ilmiah yang lebih mendalam untuk membuktikan bahwa emisi vulkanik hasil letusan gunung berapi benar-benar dapat mendinginkan Bumi.
(adt/eno)