Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas berkirim pesan lewat WhatsApp dinilai sudah melampaui 50 persen dari layanan Short Message Service (SMS), lambat laun aplikasi tersebut dipercaya akan menghilangkan bisnis SMS.
Baru sepekan masuk tahun 2015, aplikasi pesan instan WhatsApp mengumumkan telah mencapai angka 30 miliar pesan yang terkirim tiap harinya dari jumlah pengguna aktif bulanan yang juga meningkat menjadi 700 juta orang.
Angka tersebut tidaklah kecil. Layanan SMS saat ini dikabarkan menangani pengiriman pesan sebanyak 20 miliar per harinya, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Komunikasi (Ofcom) Inggris menunjukan trafik pengiriman pesan SMS pada 2011 lalu sempat naik, namun turun kembali dan hingga kini belum menunjukan perbaikan.
Pesan teks SMS masih dianggap sebagai bisnis yang menguntungkan bagi penyedia operator seluler Inggris.
Sepanjang tahun 2013, pesan teks SMS menghasilkan pendapatan 40 miliar euro atau sekitar Rp 760 triliun. Kala itu, jumlah rata-rata teks SMS dan pesan gambar MMS per orang tiap bulannya adalah 170, turun 57 poin dari tahun 2012.
Setelah 2013 berakhir, pertumbuhan pesan SMS menyusut kembali di Inggris. Seorang analis bernama Benedict Evans mengatakan, di masa yang akan datang, bisnis jejaring sosial bakal lebih banyak yang fokus pada pendapatan mobile.
"Bicara soal pemenangnya siapa seakan bukan hal pantas, karena masyarakat menggunakan banyak aplikasi sesuai kebutuhan. Walau begitu, WhatsApp mungkin saja memenangkan pesan teks, namun jangan lupakan Instagram yang juga jejaring sosial dengan fungsi berbeda," ujar Evans.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?Walau turun, layanan SMS masih digunakan Indonesia pada perayaan tahun baru 2015. Popularitas SMS belum sepenuhnya dilupakan oleh masyarakat Tanah Air.
Perusahaan telekomunikasi XL Axiata menunjukan angka SMS yang dikirim pada 31 Desember 2014 sebanyak 730 juta, dengan konsumsi data sebesar 530 TeraBytes. Sedangkan sepanjang tahun 2014, pengiriman pesan SMS per harinya mencapai angka 600 juta.
Namun, jumlah SMS yang dipesan pada perayaan tahun baru 2015 kemarin memang lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pengiriman SMS pada 31 Desember 2013 silam berhasil mencapai 890 juta dengan data sekitar 265 TerraBytes.
Walau begitu, secara global penggunaan WhatsApp terus meningkat dengan pertumbuhan yang signifikan sejak kuartal empat 2014.
Indonesia pun menjadi salah satu pasar potensial bagi WhatsApp. Berdasarkan hasil survei GlobalWebIndex, WhatsApp menempati posisi teratas dengan angka 54 persen dari total keseluruhan pengguna aplikasi pesan instan di Indonesia.
Memang belum ada kepastian apakah aplikasi yang kini jadi milik Facebook itu berhasil menyingkirkan peran SMS, khususnya di Indonesia. Namun sejak 2013 WhatsApp memang mengalami kenaikan jumlah pengguna hingga 133 persen sehingga menempati posisi pertama dengan angka 54 persen di Tanah Air.
(eno)