STARTUP TEKNOLOGI

Tiongkok Siapkan Rp 82 Triliun untuk Startup

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jan 2015 13:05 WIB
Tiongkok menyatakan akan mengucurkan US$ 6,5 miliar atau setara Rp 82 triliun sebagai modal untuk para startup teknologi di Tiongkok.
Ilustrasi (Thinkstock/Nastco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok menyatakan akan mengucurkan US$ 6,5 miliar atau setara Rp 82 triliun sebagai modal untuk para pelaku perusahaan rintisan (startup) di Tiongkok.

Dalam pengumuman resmi pemerintah Tiongkok, Le Keqiang Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok mengatakan bahwa tujuan dari pencairan dana ini adalah untuk mendukung tumbuhnya industri yang tengah berkembang. Dengan begitu, pemerintah berharap industri ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.

Dikutip dari Financial Times, peluncuran dana modal ini juga disebabkan oleh upaya pemerintah Tiongkok untuk melakukan perombakan pada sektor keuangan mereka. Dengan melakukan investasi pada sektor-sektor swasta dan mengurangi ketergantungan ekonominya pada investasi aset di bidang infrastruktur dan properti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak beberapa tahun belakangan, pemerintah Tiongkok memang tengah gencar mendorong investasi bagi industri yang bergerak di bidang teknologi. Para pelaku perusahaan rintisan (startup) inilah yang menjadi lahan basah bagi pemerintah Tiongkok.

Perusahaan rintisan memang tengah mendapat perhatian dari berbagai pihak di dunia. Salah satu faktornya adalah munculnya era Internet of Things yang akan dihadapi dalam beberapa tahun ke depan. Dalam era ini, internet memegang peranan penting bagi kehidupan manusia termasuk dalam sektor bisnis.

Bahkan untuk menghadapi ini Samsung beberapa waktu lalu telah menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,2 triliun untuk berinvestasi pada perusahaan pengembang aplikasi dan perusahaan rintisan.

Chief Executive Samsung, Boo-Keun Yoon mengungkapkan bahwa perusahaan merasa perlu bersiap diri dan melakukan investasi pada perusahaan rintisan yang sejalan dengan program Samsung.

Ia juga menilai bahwa pengembangan aplikasi digital telah terjadi di berbagai sektor industri. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar lebih siap dalam menghadapi era Internet of Things.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER