Simons, Aplikasi Pemantau Siswa dari Kota Kembang

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 08:43 WIB
Berangkat dari kesulitan memantau kegiatan anak di sekolah. Sekelompok developer di Bandung membuat aplikasi pemantau siswa.
Aplikasi Simons dijanjikan bisa mempermudah orang tua untuk mengetahui perkembangan anaknya di sekolah (CNN Indonesia/Safir Makki)
Bandung, CNN Indonesia -- Berangkat dari kesulitan memantau kegiatan anak di sekolah. Sekelompok developer di Bandung membuat aplikasi pemantau siswa.

Simons alias Sistem Monitoring Siswa, dibuat agar para orang tua bisa memantau aktivitas anak mereka di luar rumah. Aplikasi ini bekerja dengan dukungan dari sekolah-sekolah.

Lewat aplikasi ini para orang tua bisa mengamati perkembangan buah hatinya di sekolah, mulai dari nilai yang didapat, absensi kehadiran, kegiatan sekolah, bahkan hingga masalah tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selama ini kontrol terhadap siswa hanya dari sekolah, dengan aplikasi ini jadi ada dua pihak. Orang tua juga bisa memantau perkembangan anaknya,” jelas Irvan Mukramilsyah, Marketing Manager PT Kyra Prbu Nuswantara, pembuat Simons.

Kerja Sama dengan Sekolah

Irvan mengatakan bahwa aplikasi ini tidak bisa bekerja sendiri, oleh sebab itu ia mengajak sejumlah sekolah untuk ikut menggunakannya.

Peran sekolah di sini adalah memasok data yang dibutuhkan orang tua. Soal absensi, nilai dan sebagainya. Data ini lalu diolah oleh Simons untuk kemudian dikirimkan ke orang tua murid.

Selama ini memang sudah ada sejumlah sekolah yang menerapkan sistem tersebut, hanya saja masih dikerjakan dengan manual dan tidak efektif jika dilihat dari sisi distribusi dan biaya.
Tampilan notifikasi pada aplikasi Simons

“Pihak sekolah tidak perlu lagi menulis laporan yang menghabiskan banyak waktu dan kertas, ini penghematan yang luar biasa,” kata Irvan, saat ditemui CNN Indonesia di kantornya beberapa waktu lalu.

Irvan mengakui bahwa saat ini memang sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem serupa. Hanya kebanyakan masih berbasis SMS, atau mengirim laporan lewat surat elektronik.

Dengan Simons semua laporan dijanjikan bisa lebih mudah. Pihak sekolah bisa memberikan laporan yang akurat, dan orang tua murid bisa mendapat informasi perkembangan buah hatinya secara real time.

Sejauh ini Irvan mengaku sudah menawarkan Simons ke lebih dari 20 sekolah di Bandung dari berbagai jenjang, SD, SMP hingga SMA. Dan semua instansi tersebut diklaim menyambut dengan antusias.

“Sejauh ini sudah ada lima sekolah yang akan menggunakannya. Sisanya tertarik, tapi masih harus ada beberapa penyesuaian,” katanya.

Soal data Irvan juga menegaskan bahwa itu semua adalah milik pihak sekolah. Kapan pun dibutuhkan bisa diberikan, dan ia juga menjamin soal keamanan data agar terbebas dari tangan yang tidak berkepentingan.

“Kami hanya sebagai media dan data sepenuhnya milik sekolah,” tegas pria penggemar motor Harley Davidson itu.

Mencari Peluang dari Kepedulian

Meski berangkat dari kepedulian, namun Simons adalah aplikasi dengan tujuan bisnis. Semua aspek coba disesuaikan agar bisa memberikan keuntungan bersama, pembuat, sekolah dan orang tua. 

Ada berbagai model bisnis yang ditawarkan Simons kepada sekolah. Mulai dari sistem berlangganan dalam periode tertentu, bisnis berbasis CSR, dan lainnya. Tarif yang dipatok juga bisa disesuaikan, tergantung paket dan kebutuhan.

"Harganya tidak mahal kok, tidak lebih dari ongkos parkir," jelas Rama Dwissa Wiana, Direktur PT Kyra Prbu Nuswantara.

Cara kerja aplikasi ini terbilang mudah. Orang tua hanya perlu mendaftarkan diri ke sekolah yang menggunakan Simons, lalu pengguna akan
diberikan sederet nomer unik yang mewakili siswa.
Harganya tidak lebih dari ongkos parkir Rama Dwissa Wiana


Petugas Simons yang berada di sekolah kemudian merekap data yang didapat dari guru, soal nilai, absensi, dan sebagainya. Data ini kemudian dikirimkan sesuai dengan nomer unik yang diberikan oleh sekolah.

Cara kerja Simons yang mudah, serta manfaat besar di balik aplikasi tersebut, diklaim Rama memesona banyak pihak. Terlebih lagi pria jebolan Institut Teknologi Bandung itu tidak terpaku dengan satu model bisnis.

“Harga dan kerja samanya bisa berbeda-beda, tergantung kesepakatan dengan sekolah,” katanya.

Sementara ini Simons baru tersedia di Google Play Store untuk Android. Sedang versi iOS dijanjikan segera dirilis melalui Apple App Store.

(adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER