Jakarta, CNN Indonesia -- Mudah dipakai, dan tidak memiliki teknologi yang bisa dilacak, membuat Nokia 8210 jadi ponsel idola para pengedar narkoba.
Global Positioning System (GPS), WiFi dan Bluetooth seakan sudah menjadi fitur standar dalam ponsel keluaran terbaru. Sadar atau tidak ponsel tersebut membuat penggunanya mudah dilacak keberadaannya.
Tak semua orang ingin keberadaanya diketahui, terlebih lagi mereka yang melakukan bisnis ilegal. Seperti bandar narkoba yang berhasil diwawancara oleh situs
Vice.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut 'K2', salah satu bandar narkoba yang berada di Birmingham, Inggris, ia dan kawan-kawannya lebih suka menggunakan ponsel sederhana tanpa banyak fitur. Yang penting bisa menelpon dan SMS.
Nokia 8210 ia sebutkan sebagai salah satu ponsel yang paling banyak digunakan. Sebab, ponsel ini mudah dipakai, tidak ada fungsi yang mampu melacak mereka, dan baterainya tahan berhari-hari. Tak seperti ponsel pintar sekarang ini.
“Saya punya tiga ponsel Nokia 8210. Ketiganya terbukti membuat saya sulit dilacak, tak seperti ponsel terbaru seperti iPhone yang membuat polisi mudah mencari lokasi Anda,” tutur K2, seperti disitat CNN Indonesia, Senin (2/2).
Selain mudah dilacak, banyak bandar narkoba di Inggris yang percaya bahwa percakapan mereka akan mudah direkam jika menggunakan ponsel pintar. Itulah sebabnya ponsel jadul semakin diburu di sana.
“Paling tidak saya percaya dengan ponsel lama Nokia, dan saya butuh lebih dari satu ponsel tersebut untuk semua aktivitas saya,” tambah bandar tersebut.
Selain Nokia 8210, Nokia 1100 keluaran vendor asal Finlandia itu juga menjadi ‘senjata’ andalan para pelaku kriminal. Di Eropa bahkan ponsel Nokia 1100 yang sudah dimodifikasi dijual dengan harga Rp 75 juta.
(eno)