Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika harus memisahkan spesies ular dari nenek moyang kadal, ahli paleontologi telah lama mempertimbangkan aspek kaki untuk menentukan faktornya, yakni kadal memiliki kaki dan ular tidak.
Sebuah laporan yang dipublikasikan di jurnal
Nature Communication, tim peneliti menggambarkan empat fosil terbaru berusia 140 juta sampai 167 juta tahun.
Dua fosil semula dipercaya sebagai fosil kadal, namun kini diklasifikasikan sebagai spesies ular berdasarkan struktur tempurung kepala dan tulang rahang.
Menurut tim peneliti, bagian tubuh tersebut berevolusi sebelum era makhluk tak bertungkai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Evolusi tempurung kepala dan cara makan adalah kemungkinan besar yang mendorong evolusi ular," kata pemimpin penelitian dari Universitas Alberta, Michael Caldwell, mengutip dari laporan New York Times. "Hal tak bertungkai muncul belakangan."
Bagian atas tulang rahang fosil tidak memiliki struktur bertulang yang menempel di area tempurung kepala, dan hal itu biasanya ditemukan pada kadal.
Rahang atas yang tak melekat dengan tempurung kepala menjadi alasan mengapa ular bisa membuka mulutnya lebih lebar dari kepalanya.
Melihat dari bagian ruas-ruas tulang belakang, Caldwell mengatakan bahwa dirinya yakin leluhur ular tersebut merayap dengan empat kaki.