Malware 'Sedot Pulsa' Mengancam Indonesia

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 16:08 WIB
Malware 'sedot pulsa' yang kabarnya telah menginfeksi jutaan perangkat Android, dikhawatirkan bakal menyebar di Indonesia.
Ilustrasi pengguna smartphone (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen antivirus Avast mengklaim telah menemukan program jahat yang nempel pada aplikasi di Google Play dan kabarnya malware ini telah menginfeksi jutaan perangkat Android. Namun berdasarkan penuturan beberapa ahli keamanan, Indonesia masih belum terjangkau program jahat ini.

Dihubungi CNN Indonesia Kamis (5/2), Yudhi Kukuh, Konsultan Teknis Eset Indonesia mengatakan sejauh ini belum ada laporan baik dari pengguna maupun sistem keamanan ponsel soal peredaran malware tersebut di Indonesia.
Pun begitu, bukan berarti Indonesia bebas dari serangan malware tersebut. Pasalnya, jika program jahat tersebut benar-benar menempel pada aplikasi yang tersimpan pada Google Play, maka program tersebut dinilai memiliki kode yang sulit untuk terdeteksi.

"Sampai sekarang belum ada laporan. Individu maupun sistem belum ada yang melaporkan. Di Eropa memang sudah banyak kejadian seperti ini dan banyak laporan. Sedangkan di Indonesia sendiri belum ada," kata Yudhi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudhi juga menilai bahwa penyebaran malware pada ponsel masih cukup terbatas dan tidak secepat penyebaran pada komputer desktop. Meskipun demikian ia mengatakan peluang masuknya program jahat ke Indonesia masih sangat besar.

Senada dengan Yudhi, Alfons Tanujaya pendiri PT Vaksincom mengatakan bahwa Indonesia masih belum terjangkau oleh infeksi program jahat ini. Meskipun demikian, ia menilai jangkauan infeksi malware bisa cepat mencapai Indonesia.

"Belum ada laporan, tapi rasanya dalam waktu dekat bisa saja terjadi. Peluangnya cukup besar mengingat jumlah pengguna Android di Indonesia yang sangat besar," kata Alfons kepada CNN Indonesia.

Ia menambahkan bahwa selama ini negara yang kerap mendapatkan serangan program jahat adalah Tiongkok dan beberapa negara Eropa. Sedangkan di Indonesia, serangan seperti ini belum terdeteksi.

Program jahat yang menginfeksi dan menyedot pulsa ini sebenarnya telah terdeteksi sejak tahun lalu. Di Tiongkok pengguna ponsel berbasis Android melaporkan bahwa nominal pulsa yang mereka miliki terpotong secara tiba-tiba setelah menekan salah satu tombol yang muncul dari sebuah aplikasi atau pop up.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER