Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak mau kalah dengan Amazon dan Google, kali ini perusahaan penyedia jasa jual beli online
(e-commerce) Alibaba asal Tiongkok, mulai mencoba metode pengiriman barang menggunakan pesawat tanpa awak atau populer disebut drone.
Uji coba ini telah dilakukan sejak awal Februari 2015. Karena baru memasuki tahap uji coba, pengiriman barang menggunakan drone ini hanya ditujukan kepada pembeli yang berada di sekitar kota Beijing, Shanghai dan Guangzhou.
Pesawat tanpa awak milik Alibaba ini ditandai dengan tulisan "Taobao.com" sebuah situs jual beli online yang berada di bawah payung Alibaba Group. Dilansir dari The Verge, drone ini dapat membawa paket dengan kapasitas maksimal 0,34 kilogram dan rata-rata waktu tempuh untuk mengirim sebuah barang adalah satu jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Bahaya, Drone Rekam Kegiatan Seks Tanpa IzinPercobaan pengiriman menggunakan drone ini memang dilakukan untuk menjawab tantangan pelaku e-commerce di Amerika Serikat seperti Amazon yang mulai menerapkan metode pengiriman drone ini.
CEO Alibaba, Jack Ma, bahkan mengatakan perusahaan mentargetkan memiliki sebanyak dua miliar pelanggan pada tahun 2025 dan telah mengadopsi beberapa strategi serupa dengan Amazon untuk mencapai tujuan tersebut.
Amazon sendiri mulai melakukan uji coba pengiriman barang melalui drone sejak Desember 2013 lalu. Namun metode ini belum dapat terealisasi karena regulator setempat belum memiliki aturan soal lalu lintas penerbangan di ketinggian rendah.
Baca juga:
Bawa Enam Paket Narkoba, Drone Terjatuh di MeksikoPerusahaan penyedia jasa kirim barang sekelas DHL, juga mulai memanfaatkan drone dalam kegiatan operasionalnya. Drone yang dikembangkan DHL diberi nama DHL Parcelcopter. Produk ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan DHL bersama lembaga penelitian Institute of Flight System Dynamics di Aachen University, dan diawasi oleh Kementerian Ekonomi, Tenaga Kerja dan Transportasi Jerman.
Pada September 2014, mereka mencoba kirim obat-obatan, alat medis, dan barang lain ke Pulau Juist di sebelah utara Jerman.
(adt/adt)