Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Tesla Motors, yang selama ini memproduksi mobil listrik, bakal memanfaatkan teknologi baterai lithium-ion untuk memposisikan diri sebagai pelopor produk baterai canggih guna memenuhi kebutuhan energi di rumah tangga. Perusahaan berharap produk barunya akan menjadi alternatif bagi aliran listrik di rumah tangga.
Hal ini diungkapkan oleh pendiri sekaligus CEO Tesla, Elon Musk, yang selama ini sering disamakan dengan tokoh fiksi Tony Stark atau Iron Man dalam dunia nyata.
"Kami akan mengungkap baterai rumah Tesla sesegera mungkin, baterai konsumen yang akan digunakan di rumah-rumah penduduk atau kalangan bisnis," kata Musk, seperti dikutip dari
Bloomberg, Rabu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baterai ini digabungkan dengan panel surya berukuran besar dengan harapan membuat rumah tangga berhenti membeli listrik di masa depan.
"Kami telah mendesainnya, dan harus masuk ke tahap produksi dalam waktu enam bulan atau lebih. Ini benar-benar hebat," tegas Musk.
Tesla sebelumnya sudah menawarkan unit penyimpanan energi untuk perumahan melalui mitra mereka, SolarCity Corp. Ini merupakan perusahaan tenaga surya, di mana Musk menjabat sebagai chairman dan pemegang saham terbesar.
Tenaga terbarukan seperti panel surya memanfaatkan cahaya matahari untuk menyimpan energi dan diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
Musk selama ini fokus membangun bisnis yang diprediksi akan digunakan di masa depan. Pria yang turut mendirikan PayPal ini rela mengeluarkan banyak uangnya untuk sesuatu yang mungkin dianggap mustahil bagi sebagian orang, tetapi ia percaya apa yang dirintisnya sekarang akan bermanfaat di masa depan.
Selain mobil listrik, Musk juga mendirikan perusahaan pembuat pesawat antariksa komersial SpaceX yang telah bermitra dengan NASA untuk membuat pesawat yang dapat dipakai menuju stasiun ruang angkasa internasional. SpaceX punya visi mengirim manusia ke Mars dan membangun koloni di sana.
(adt)