Batan: Nuklir Bukti Kekuatan Negara

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2015 11:28 WIB
Memiliki tenaga nuklir dianggap menjadi salah satu bukti kekuatan negara. Itulah yang membuat Batan untuk terus mengembangkannya.
Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Batan, Taswanda Taryo (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Sebagai bangsa Indonesia, harusnya kita pilu acap kali diremehkan oleh negara lain. Pembangunan tenaga nuklir menjadi salah satu langkah untuk menunjukan bahwa Tanah Air punya kekuatan juga," ujar Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Batan, Taswanda Taryo.

Walau Indonesia nampaknya tak akan mengarah kepada penggunaan senjata nuklir, Taswanda mengatakan bahwa setidaknya pengadaan tenaga nuklir, khususnya jenis multifungsi, akan sangat membangun citra Indonesia.

Kepada CNN Indonesia pria berkacamata ini menuturkan, sudah banyak negara-negara tetangga yang memanfaatkan tenaga nuklir. Contohnya, Tiongkok dan Jepang.
"Kami berharap setidaknya dari pembangunan Reaktor Daya Eskperimental (RDE) ini bisa menunjukan bahwa kita ternyata bisa lho mengembangkan teknologi serupa seperti mereka," tambah Taswanda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan mengenai teknologi reaktor RDE yang akan digunakan.

Demi menghindari subjektivitas, pemerintah memutuskan untuk adakan proses biding atau pelelangan teknologi dari negara asing yang mengajukan.

"Ada tiga konsorsium. Pertama, Jerman, Rusia, Indonesia. Kedua adalah Afrika Selatan, Jerman, Indonesia. Ketiga, Jepang dan Indonesia. Nanti mereka 'jualan' teknologi untuk kita lelang," jelas Djarot.

Ia menekankan, pemerintah Tanah Air akan 'menyeleksi' tawaran teknologi reaktor berdasarkan dari kapabalitas terbaik.

"Sudah bukan zamannya memilih sesuai harga. Kami akan lihat mana yang terbaik, bukan lihat dari yang termurah," sambung Djarot sembari tertawa kecil.

Berdasarkan hasil kajian teknologi, reaktor yang akan digunakan RDE adalah tipe High Temperature Gas Cooled Reactor (HTGR). HTGR dinilai sebagai reaktor inovatif yang menguntungkan dari sisi ekonomi, keselamatan, infrastruktur, serta proteksi fisik, lingkungan, dan limbah.

Pembangunan RDE akan dimulai dari tahun 2015 hingga 2019, di mana pada 2020 diharapkan RDE sudah bisa mulai digunakan. Kabarnya pemerintah akan mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun untuk merealisasikan program RDE ini.

(eno/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER