Jakarta, CNN Indonesia -- Jam tangan pintar Apple Watch yang diluncurkan belum lama ini dan akan dijual pada April mendatang, diprediksi bakal mengerek nilai perusahaan teknolologi Apple.
Tidak tangung-tanggung, nilai perusahaan Apple ditaksir bakal mencapai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 12,955 triliun dalam waktu dekat. Analisa itu dilontarkan Brian White dari perusahaan investasi Cantor Fitzgerald yang bersemayam di kota New York, AS.
Tak hanya melihat dari potensi penjualan produk Apple Watch, namun White juga optimis terhadap perkembangan perangkat iPhone di Tiongkok, perluasan jaringan 4G, serta lingkup baru Apple yang santer dibicarakan, yakni mobil listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percaya bahwa kombinasi ini akan menyetir pasar terhadap saham Apple," ujar White.
Selain dari berbagai produk keluaran Apple, White meyakini bahwa perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu akan terus menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham.
Harga saham Apple pada Kamis (24/3) ditutup di angka US$ 127,21 per lembar saham dan membuat nilai perusahaan menjadi US$ 744 miliar.
Sejatinya Apple Watch sudah diumumkan oleh Apple pada tanggal 10 September 2014 lalu bersamaan dengan kehadiran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Namun, butuh waktu hingga enam bulan sampai akhirnya jam tangan pintar ini resmi dijual.
Jam tangan pintar ini dijual mulai harga US$ 349 atau setara Rp 4,5 juta yang paling murah versi dari Apple Watch Sport Edition berbahan alumunium. Sementara paling mahal dibanderol US$ 10 ribu atau Rp 131 juta.
Sementara dalam laporan tiga bulan yang berakhir pada Desember 2014 kemarin, Apple berhasil menjual 74,5 juta unit iPhone. Jika dipukul rata, ada sekitar 34 ribu unit terjual per jam.
Apple meraup pendapatan US$ 74,6 miliar atau setara Rp 947 triliun dan mengantongi keuntungan Rp 224 miliar pada kuartal terakhir.
Apple juga mengumumkan nilai penjualan iPhone di Tiongkok meningkat, dengan nilai mencapai US$ 16,144 miliar atau sekitar Rp 201 triliun. Angka tersebut tumbuh 157 persen dari dibandingkan kuartal ketiga 2014 dan tumbuh 70 persen dari tahun ke tahun.
(eno)