Jakarta, CNN Indonesia -- LINE, platform pesan instan, memperluas layanannya ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dengan membidik industri
e-commerce alias perdagangan
online. LINE meluncurkan LINE@, layanan akun resmi untuk toko
online, di mana pebisnis bisa mempromosikan produk dan layanannya.
Fanny Verona, E-Commerce Manager LINE Indonesia, mengatakan industri perdagangan
online dibidik karena sangat besar di Indonesia. “Tapi kekurangannya, pebisnis tidak bisa melakukan
broadcast,” katanya, di Jakarta, Selasa (31/3).
Bagi pebisnis online, LINE@ seperti platform untuk melakukan promosi instan. Mereka bisa men-
share promosi kepada para
follower yang tak terbatas jumlahnya. Pengguna LINE sendiri saat ini sudah mencapai 181 juta orang. "Itu adalah pasar bagi mereka (toko
online)," tutur Fanny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak khawatir mengganggu pengguna dengan kiriman
broadcast bertubi-tubi? “Tidaklah, karena
user mau
follow sebuah toko
online justru karena ingin mendapatkan promosi-promosi kan?” kata Fanny.
Fanny mengatakan, LINE membidik sektor UKM sebab sarana promosi di sektor ini masih kurang.
LINE@ bisa diunduh secara gratis. Begitu pun fitur-fiturnya disediakan secara gratis.
Meski begitu, LINE juga menyediakan akun berlangganan dengan biaya Rp 641 ribuan per bulan. Pemilik akun ini bisa mengirimkan sampai 50 ribu pesan, termasuk pesan bergambar dan mengandung tautan. Sedangkan akun gratis, hanya boleh mengirimkan 1.000 pesan per bulan.
LINE@ tak hanya ditujukan bagi pemilik toko online. Fanny mengatakan, siapapun bisa memakai layanan tersebut. Total ada 29 kategori akun yang disediakan. Sejak diluncurkan global pada pertengahan Februari, kebanyakan pengguna adalah pemilik toko
online, restoran/kafe, dan komunitas.
Rupanya beberapa fitur memang cocok untuk mereka. Untuk restoran atau kafe misalnya, pemilik akun bisa mem-
posting kupon yang bisa ditukarkan oleh
follower saat datang ke restoran.
Sedangkan komunitas biasanya memanfaatkan layanan ini untuk mempermudah jalinan komunikasi dengan para anggotanya.
Hindari Pesan Sampah alias SpamDemi menghindari pesan sampah alias
spam, LINE menerapkan kebijakan khusus. Pemilik akun tak bisa mengirimkan pesan kepada
follower sebelum
follower mengirimkan
chat terlebih dahulu.
Sedangkan untuk menghindari akun-akun palsu yang berniat menipu, Fanny mengatakan LINE melakukan verifikasi terhadap akun-akun saat didaftarkan. Itulah mengapa, di awal, pada akun-akun baru biasanya ada tanda
unverified.
Langkah ini juga diambil demi menghindari ada akun yang mencatut
brand-brand yang sudah ada. Setelah verifikasi dilakukan dan tak ada masalah, maka akun akan langsung mendapat tanda
verified.
Pengiriman dengan Layanan KhususUntuk menggarap layanan LINE@ di Indonesia, LINE menggandeng SiCepat Express, perusahaan jasa pengiriman yang khusus melayani bisnis
e-commerce. SiCepat menyediakan jasa penjemputan barang.
Selain itu, SiCepat memberikan layanan pesan singkat untuk resi pengiriman, langsung ke ponsel si pembeli. Bagi pemilik toko, ada layanan rekap resi yang dikirimkan via email dan sudah dalam urutan abjad.
“Ada juga garansi kehilangan, sehingga ada kejelasan kepada pembeli,” tutur Darwin Kalim, Direktur SiCepat Express.
(ded/ded)