Jakarta, CNN Indonesia -- Fosil manusia purba yang ditemukan di kawasan Afrika Selatan berusia 3,67 juta tahun diyakini sebagai 'teman' dari Lucy, genus Homo yang awalnya diyakini sebagai nenek moyang peradaban.
Manusia purba ini kemudian diberi nama Little Foot karena ukuran kakinya yang kecil. Ditemukan di sebuah gua Afrika Selatan, Little Foot awalnya diyakini hidup 4 juta tahun yang lalu. Namun, berdasarkan timbunan gua, Little Foot hidup 2,2 juta tahun lalu.
Fosil ini sebenarnya sudah ditemukan pada awal era 1990-an dan selama bertahun-tahun para peneliti belum mencapai mufakat mengenai usia Little Foot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian mereka akhirnya menggunakan teknik pengukuran dari aluminium dan berilium pada lapisan bebatuan yang menimbun fosil. Little Foot ditetapkan berusia 3,67 juta tahun -- sekitar setengah juta lebih tua dari Lucy.
Fosil rahang Lucy yang ditemukan di Ethiopia itu berusia 2,8 juta tahun dan merupakan spesies Australopithecus afarensis, sebuah generasi yang mengawali genus Homo.
Jika pengukuran Little Foot akurat, maka perhitungan itu menunjukan adanya ragam spesies Australopithecus yang menghuni Afrika.
"Orang-orang suka berpikir evolusi sebagai proses langsung. Tapi kita punya spesies Lucy di Afrika Timur dan dalam waktu bersamaan ada Australopithecus lain. Ini menunjukan ada poin kompleks dari pohon keluarga," ujar ahli geologi dari Purdue, Darryl E. Granger, mengutip dari situs
New York Times.Sebagai catatan kecil, spesies manusia yakni Homo sapiens, muncul sekitar 200 ribu tahun yang lalu setelah prosesi lain dalam genus yang sama. Hingga saat ini, genus tertua dari genus manusia pada umumnya berusia sekitar 2,3 sampai 2,4 juta tahun.