Jakarta, CNN Indonesia -- Kini teknologi sering dimanfaatkan untuk melengkapi anggota tubuh seperti lengan hingga kaki bionik. Seorang pencipta perangkat kaki bionik, Hugh Herr memprediksi teknologi ini akan menarik perhatian banyak orang sampai-sampai mereka rela mengamputasi bagian tubuhnya.
Herr dulunya seorang pendaki gunung. Saat mengalami kecelakaan pada 1982, kedua kakinya terpaksa harus diamputasi. Kemudian ia merasa harus mengeliminasi 'cacat' atau ketidakmampuan fisiknya, maka ia bersama timnya dari Massachusetts Institute of Technology mengembangkan kaki bionik yang bisa berfungsi senatural mungkin.
Pada perhelatan South by Southwest (SXSW) di Texas beberapa waktu lalu, Herr mengatakan, teknologi bionik yang kini sudah semakin dikembangkan oleh banyak perusahaan akan menjadi sangat menarik perhatian dan berpotensi memengaruhi orang-orang malah tertarik untuk mengamputasi kaki mereka agar bisa mendapatkan anggota tubuh tambahan.
"Orang-orang kemungkinan mulai merasa bahwa kaki manusia ini sangat berat dan terlihat bodoh," kata Herr, mengutip laporan The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan kaki bionik memiliki kecanggihan, salah satu contohnya perangkat yang ia ciptakan sendiri. Kaki bionik Herr bisa digunakan untuk mendaki gunung karena dilas menggunakan crampon atau pelat logam khusus untuk panjat tebing. Prosthesis bioniknya itu bahkan lebih panjang dari kaki normal sehingga bisa meregang lebih lebar dari biasanya.
Menurutnya, akan banyak orang yang rela melakukan operasi untuk amputasi demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari teknologi bionik. Layaknya film genre fiksi ilmiah atau science fiction (sci-fi), Herr melihat perkembangan teknologi yang semakin besar, yakni penambahan dan pergantian anggota tubuh manusia.
"Tanpa teknologi, saya seperti dipenjara, saya hanya bisa merangkak. Dengan teknologi, saya bebas," seru Herr.