iPhone Lawas yang Dijual Foxconn Dipatok Rp 1,5 Jutaan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 14:46 WIB
Foxconn mengeruk uang dari iPhone dengan cara yang berbeda. Perusahaan manufaktur ini membeli iPhone bekas, kemudian menjualnya kembali.
iPhone lawas dan bekas dijual dengan harga murah oleh Foxconn (Oli Scarff/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- iPhone bekas yang dibeli oleh perusahaan manufaktur Foxconn, dengan harga relatif murah. Kemudian, setelah diperbaiki kualitasnya, iPhone ini bisa berpindah tangan dengan harga yang wajar.

Seperti diketahui, salah satu mitra manufaktur Apple ini setidaknya membeli sebanyak 50 ribu sampai 60 ribu iPhone bekas tiap harinya melalui saluran global yang kemudian dijual kembali untuk para pelanggan Tiongkok.

Dalam kalkulasi, sebagai gambaran, Foxconn membeli iPhone 4S seharga US$ 81 atau sekitar Rp 1,05 juta dan akan menjualnya kembali dengan harga US$ 145 atau setara Rp 1,8 juta lengkap dengan garansi resmi selama satu tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca: Foxconn Jualan iPhone Bekas

Produk iPhone bekas dinilai sebagai bisnis bagus karena menghasilkan margin keuntungan yang tinggi.

Louis Woo selaku pimpinan anak perusahaan Foxconn, Ka Xing Trading Hong Kong mengatakan sekitar 20 persen dari 50 ribu iPhone bekas yang secara legal didaur ulang tiap hari itu dibeli oleh 10 perusahaan asuransi Amerika Serikat sebagai ponsel cadangan untuk para kliennya.

Sementara 80 persennya dikirim ke 30 distributor berbasis Hung Hom, Hong Kong untuk dijual kembali.

Menurut laporan Qihoo 360, siklus konsumen Tiongkok menggantik ponsel lama menjadi ponsel baru sudah menyusut hingga jangka waktu hanya 18 bulan saja. Dimana 20 persen diantaranya, mengganti handset mereka dalam kurun waktu 1 tahun saja.

Sementara menurut statistik Departemen Perindustrian dan Teknologi Tiongkok, pengguna ponsel di negara tersebut telah mencapai 1,2 miliar dan sekitar 100 juta handset per tahun tak lagi digunakan alias dibuang.

(tyo/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER