Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang yang ingin gaya dan selera fesyennya tampil berbeda dengan yang lain biasanya disebut hipster. Namun menjadi sebuah paradoks, ketika para hipster yang berupaya tampil beda malah terlihat sama.
Hal tersebut bukannya tidak ada jawabannya. Seorang ahli matematika dari College de France, Paris, Jonathan Toubul membuat sebuah rumus matematika yang menjadi formula atas masalah kaum hipster tersebut.
Dia percaya bahwa orang-orang yang disebut hipster akan berpenampilan sama karena mereka sering membuat keputusan yang serupa ketika mereka terlalu lambat menemukan tren baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sadar bahwa jika ada sejumlah individu yang ingin tampil beda dari yang lain dan mereka terlalu lama menemukan tren baru, maka mereka bersinkronisasi," katanya seperti dikutip dari Reuters TV.
"Inilah yang dibutuhkan, orang-orang yang ingin tampil beda, dan hanya karena mereka terlalu lambat menemukan tren, mereka secara serempak tersinkronisasi. Orang-orang ini ingin berbeda, dan mereka melakukan hal yang sama dalam waktu bersamaan. Inilah asal-muasal dari efek hipster."
Touboul meyatakan, ia menggunakan kaum hipster sebagai dasar persamaan formula yang ia ciptakan, namun kelompok lain yang sepertinya bergerak melawan arus mayoritas diakuinya jika bisa digunakan.
"Saya berharap model matematika miliknya bisa ciptakan implikasi dalam mengartikan fenomena dan pemahaman dinamika otak," dia, menandaskan.
Penjelasan mengenai rumus matematika soal kaum hipster ini, bisa dilihat selengkapnya di video berikut ini:
[Gambas:Video CNN]