Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan televisi pintar memang tidak semanis ponsel atau bahkan komputer, namun kondisinya tetap membaik berkat TV yang dijual mahal.
Secara umum Samsung menilai penjualan televisi di seluruh dunia tak banyak mengalami peningkatan. Entah karena konsentrasi pembelanjaan yang beralih, atau memang belum ada teknologi baru yang membuat televisi terlihat menarik.
“Bisa dikatakan stagnan. Dilihat dari
revenue penjualan televisi di seluruh dunia hanya mengalami peningkatan dua persen, sementara dari jumlah unit naik empat persen. Naik sedikit,” kata Ubay Bayanudin, Product Marketting TV Senior Manager PT Samsung Electronics Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
TV Samsung OS Tizen Dijual di IndonesiaKondisi itu juga diklaim terjadi di Indonesia. Di mana penjualan televisi bisa dibilang naik, meski tidak signifikan. Hal ini yang membuat para produsen harus mencari celah baru yang bisa dimanfaatkan.
“Di Indonesia kondisinya mirip, stabil. Namun sekitar 14-15 persen didorong oleh TV premium. Ini menandakan pasar menengah ke atas sudah mulai banyak,” Ubay menjelaskan lebih lanjut, usai meluncurkan TV lengkung Samsung di Casa Domaine Marketing Gallery, Jakarta, Kamis (22/4).
Dari data tersebut lantas Samsung memutuskan untuk banyak bermain di ranah televisi pintar kelas atas, khususnya tipe SUHD yang dijanjikan punya banyak keunggulan. Seperti dua televisi SUHD yang baru saja diluncurkan produsen asal Korea Selatan itu.
Di Indonesia Samsung membawa dua seri SUHD yakni JS9000 berukuran 55 inci dengan harga Rp 59 juta, dan 65 inci senilai Rp 82 juta. Sedangkan untuk versi JS9500 hanya tersedia satu ukuran yakni 78 inci yang dijual Rp 140 juta.
Terlihat mahal memang, namun Samsung menjanjikan bahwa semua itu pantas didapat dilihat dari fitur dan kualitas gambar yang akan didapat pengguna.
“Banyak orang mau bayar lebih untuk televisi, hanya saja mereka pasti bertanya apa yang akan mereka dapat. Kami bisa jawab, warna dan kualitas,” tambah Jo Semidang, Corporate Marketing Director PT Samsung Electronics Indonesia.
Dilihat dari spesifikasinya, televisi Samsung yang baru diluncurkan itu memang terlihat punya kualitas gambar yang lebih baik berkat layar beresolusi 3.840 x 2.160 pixel dengan berbagai teknologi pendukung seperti, nano crystal yang menghasilan warna 20 persen lebih luas, 10 bit panel untuk gambar yang lebih detail, dan remastering engine untuk mereproduksi gambar agar terlihat lebih baik.
TV tersebut juga sudah menggunakan sistem operasi Tizen lengkap dengan prosesor delapan inti. Hal membuat TV tersebut tidak hanya punya interface menarik, tapi mudah dihubungkan dengan perangkat lain seperti ponsel, tablet atau komputer jinjing.
(adt)