Ponsel Android Asus Mau Salip Samsung Galaxy

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 10:27 WIB
Asus menargetkan jual delapan juta unit ponsel di 2015. Lebih tinggi dari angka yang direncanakan Samsung diperiode yang sama.
Ponsel pintar Asus Zenfone 2 bakal dijual di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Asus menargetkan bisa menjual delapan juta unit ponsel pintar Android di Indonesia tahun 2015 ini, yang berarti target itu menyalip angka penjualan Samsung sebagai pemimpin di pasar Indonesia.

Menurut data lembaga riset IDC, Asus merupakan produsen ponsel pintar terbesar ketiga di Indonesia setelah Samsung dan Smartfren. Asus mengklaim menguasai 12,5 persen pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia sepanjang 2014 dengan angka pengiriman 1.408.151 unit.

Sementara Samsung, menguasai 24,8 persen pasar dengan pengiriman 6.757.262 unit dan Smartfren 2.553.543 atau menguasai 12,6 persen pasar ponsel pintar sepanjang 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Country Product Group Leader Asus Indonesia, Juliana Cen mengatakan, target yang ditetapkan Asus tidak main-main dan mereka yakin bisa mencapai angka tersebut.
"Tahun 2013 lalu penjualan smartphone kami sangat kecil, tapi di tahun 2014 kemarin kita agresif dan bisa jadi vendor terbesar," ujarnya beberapa hari lalu di Jakarta. "Sehingga target delapan juta menurut kami masuk akal."

Dari angka tersebut, Asus berharap 90 persen di antaranya didominasi oleh ponsel seri Zenfone 2 yang ditargetkan menjangkau pasar kelas menengah. Ponsel seri ini tersedia dalam empat model dan dijual mulai dari Rp 2,7 juta sampai Rp 4,5 juta.

Optimisme ini didorong oleh langkah Asus menyiapkan fasilitas perakitan ponsel Zenfone 2 di Batam dengan menjalin kemitraan bersama Sat Nusapersada. Ponsel Zenfone 2 yang dirakit di Batam ini rencananya hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, bukan untuk diekspor.

Upaya ini dilakukan Asus sebagai ancang-ancang memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel pintar berteknologi 4G LTE yang sedang digarap pemerintah.

Pemerintah akan menetapkan persentase TKDN untuk ponsel 4G. Jika sebuah ponsel tidak memenuhi aturan itu, maka vendor bersangkutan tidak bisa impor produk ke Indonesia.

"Karena dengan adanya rencana ini, kami harus pakai komponen lokal. Kalau tidak, kami tidak bisa impor. Oleh karena itu untuk perakitan di Batam kita menunggu penjelasan dari aturan ini," tutur Juliana.

Menurut rencana, regulasi TKDN bakal diuji publik dalam waktu dekat dan resmi diberlakukan pada awal 2017. Tiga kementerian yang terlibat dalam rancangan aturan ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan.

(adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER