Riset: Bayi Sudah Pakai Ponsel Sebelum Bisa Berjalan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 08:40 WIB
Riset terbaru menyebutkan bahwa, satu dari tiga bayi berusia kurang dari setahun sudah mulai diberi ponsel orang tuanya. Padahal ini bisa berbahaya.
Ilustrasi anak menggunakan smartphone (Comstock Images/Thinkstock)
San Diego, CNN Indonesia -- Riset terbaru menyebutkan bahwa, satu dari tiga bayi berusia kurang dari setahun sudah mulai diberi ponsel orangtuanya. Padahal ini bisa berbahaya.

Riset yang dikeluarkan oleh Einstein Healthcare Network itu memang cukup mengejutkan. Di situ tertulis, bahkan bayi yang belum bisa berjalan itu menggunakan ponsel sedikitnya satu jam dalam sehari.

Temuan ini adalah bagian riset besar yang mengungkap bahwa semakin banyak orangtua yang memberikan alat hiburan yang bukan semestinya. Padahal, membiarkan anak di bawah 2 tahun menonton televisi, bermain komputer, tablet atau ponsel pintar bisa menggangu perkembangan mental dan emosional anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilda Kabali, pemimpin riset tersebut mengaku sangat terkejut dengan temuan mereka. Ini menandakan bahwa masih banyak orangtua yang belum mengerti dampak negatif dari penggunaan gadget tersebut.

"Kami tak menyangka bahwa sejak usia enam bulan anak-anak sudah memakai gadget tersebut. Bahkan beberapa di antaranya menghabiskan waktu lebih dari 30 menit," katanya, saat memaparkan temuannya di konfrensi Pediatric Academic Societies (PAS), San Diego.

Riset tersebut melibatkan orangtua dari anak-anak yang berusia 6 bulan sampai 4 tahun. Mereka diminta menyebutkan perangkat apa saja yang dimiliki yang juga diakses oleh anak-anak.

Dari 370 orang tua yang mengikuti riset tersebut 97 persen di antaranya mengku punya TV, 83 persen punya komputer tablet, 77 persen pegang ponsel pintar dan 59 di antaranya punya akses internet.

Berbagai alasan diungkapkan orangtua mengapa mereka membiarkan anaknya menggunakan gadget yang belum pantas. 73 persen dari koresponden mengaku biar mereka bisa bebas melakukan pekerjaan rumah.

Sementara 65 persen orangtua lainnya terpaksa membiarkan anaknya agar mereka tidak rewel, dan 29 persen mengaku agar anak bisa lekas tertidur. Seperti dikutip dari Net News Ledger, Selasa (28/4).

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER