Rekening Hape Incar Warga di Pinggiran Kota

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 17:01 WIB
Rekening Hape punya target berbeda dengan uang elektronik lainnya. Layanan ini sengaja dibuat untuk warga di pinggiran ibu kota.
Dari kiri ke kanan: Group Head Mobile Financial Services Randy Pangalila, Chief Digital Service Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya, Vice President Digital Payment Telkomsel Andi Kartiko Utomo, Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga perusahaan operator seluler di Indonesia meyakini layanan branchless banking Rekening Hape bersama Bank Mandiri yang diluncurkan di Jakarta, Senin (27/8), tidak akan membunuh layanan uang elektronik yang sudah ada karena perbedaan segmen pasar.

Telkomsel sejauh ini menggelar layanan T-cash, XL dengan XL Tunai, dan Indosat dengan Dompetku. Ketiganya menargetkan Rekening Hape lebih menyasar segmen pasar di daerah yang warganya tidak memiliki rekening bank dan masih menggunakan ponsel fitur.

Group Head Mobile Financial Services Indosat, Randy Pangalela mengatakan, Rekening Hape bakal mengincar pasar "di daerah pinggiran kota" sementara Dompetku yang telah memiliki 1,5 juta pelanggan, mengincar pengguna ponsel pintar di perkotaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekening Hape baru tersedia di kota Garut, Tasikmalaya, dan Bandung, Jawa Barat. Rencananya layanan ini akan diperluas ke kota lain.

"Rekening Hape ini komplementer. Pasarnya sangat besar, makanya kami sangat optimis," ujar Randy dalam jumpa pers di Jakarta.

Rekening Hape memanfaatkan nomor telepon seluler nasabah sebagai nomor rekening. Para agen yang telah ditunjuk akan menjadi perpanjangan tangan bank di desa untuk menjangkau nasabah. Nasabah juga dapat tarik tunai tabungannya dari mesin ATM Bank Mandiri dan jaringan ATM Bersama.

Chief Digital Services Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, faktor penting kesuksesan layanan ini ada di para agen. Mereka adalah perorangan yang tak berbadan hukum.

Saat ini agen Rekening Hape sudah memiliki 41 agen di tiga kota, dengan 1.500 nasabah yang telah melakukan uji coba sejak beberapa bulan lalu.

Yessie menargetkan jumlah agen Rekening Hape dapat tumbuh menjadi 1.750 pada akhir 2015 di seluruh Indonesia. Sementara dari sisi jumlah nasabah Rekening Hape ia menargetkan bisa mencapai 200.000. 

"Dengan kerja sama ini, Bank Mandiri akan menggunakan keahliannya dalam mengelola uang, sementara kami operator seluler punya jaringan dan punya pengalaman dalam mengelola agen," ujar Yessie.

Dalam konsorsium ini, Bank Mandiri bakal berperan mengelola keuangan sementara operator seluler menyediakan jaringan serta layanan USSD atau SMS guna memudahkan transaksi.

Nasabah Rekening Hape yang terdaftar dapat menyimpan uang maksimal Rp 1 juta di rekening, sementara nasabah terdaftar Rp 5 juta. Jumlah transaksi yang bisa dilakukan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan.

Pembicaraan antara Bank Mandiri dan tiga operator seluler ini telah berlangsung sejak 2,5 tahun lalu.

Perusahaan bank CIMB Niaga selama ini terbilang paling gencar memperluas jumlah pengguna layanan rekening finansial dari telepon seluler yang diberi nama Rekening Ponsel. Mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan mini market agar tabungan di Rekening Ponsel dapat dimanfaatkan untuk belanja.

Konsep branchless banking sukses di terapkan di Kenya melalui layanan M-Pesa dan bKash di Bangladesh, di mana banyak penduduknya yang belum memiliki rekening bank.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER