Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah roket tanpa awak milik SpaceX sukses meluncurkan satelit telekomunikasi ke orbit Bumi untuk pemerintah Turkmenistan, dari fasilitas peluncuran roket Cape Canaveral Air Force Station di Florida, Amerika Serikat, Senin (27/4).
Setelah peluncuran tertunda hampir satu jam karena langit mendung, roket SpaceX Falcon 9 akhirnya meluncur pada pukul 19.03 waktu setempat.
Baca juga:
Inggris Bangun Bandara untuk Pesawat Antariksa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satelit telekomunikasi dengan bobot 4.500 kilo gram yang dibawa itu adalah Spacebus 4000 buatan Thales Alenia Space, sebuah perusahaan patungan dari Thales SA dan Finmeccanica SpA.
Satelit bernama TurkmenAlem52E ini menjadi satelit pertama Turkmenistan yang memiliki 12 transponder Ku-band. Ia mengorbit di ketinggian 35,888 kilometer dari permukaan Bumi. Pemerintah akan memanfaatkannya untuk siaran televisi dan layanan lain kepada 1,2 miliar penduduk di Asia Tengah, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
"Peluncuran ini merupakan langkah penting pertama dalam pengembangan keantariksaan bagi negara Turkmenistan," ujar CEO Thales Alenia Space, Loic Galle dalam sebuah video sebelum peluncuran.
Satelit ini dijadwalkan beroperasi selama 15 tahun dan dikendalikan dari stasiun Bumi di Monaco.
Bagi SpaceX, peluncuran kali ini merupakan pengalaman ke-18 kalinya dan merupakan yang kedua dalam waktu kurang dari dua pekan. Sebelumnya mereka sering meluncurkan kargo untuk kebutuhan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS)
Selain roket, SpaceX juga mengembangkan kapsul antariksa yang diberi nama Dragon untuk melayani penerbangan dengan awak kepada para astronaut atau wisatawan yang hendak pergi ke luar angkasa.
(adt/adt)