Mengungkap Manusia yang Mati Terkubur Letusan Tambora

Deddy S | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 12:05 WIB
Sejumlah penggalian arkeologi telah mengungkap bagaimana manusia menghadapi maut diterjang letusan gunung Tambora yang dahsyat.
Temuan kerangka manusia di situs penggalian Gunung Tambora. (Dok Sonny Wibisono/Puslitbang Arkenas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Letusan Gunung Tambora pada 11 April 1815 termasuk yang terdahsyat di dunia. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono menyebutkan, letusan Tambora mencapai level Volcanic Explosivity Index (VEI) 7 pada skala 0 sampai 8.

Surono bilang, letusan Tambora adalah yang terbesar yang pernah terdokumentasi di dunia saat ini. Letusan setingkat itu, kata Surono, tercatat pernah terjadi di Jepang. Tapi itu sekitar 7.000 tahun lalu.

Letusan sedahsyat itu jelas menimbulkan korban tak sedikit. Korban tewas diperkirakan mencapai 60 ribuan orang. Tapi ada juga yang memperkirakan korban tewas sebetulnya mencapai 100 ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang langsung adalah masyarakat yang tinggal di kaki gunung Tambora. Selama bertahun-tahun penelitian arkeologi digelar untuk menggali jejak permukiman dan manusia yang terkubur material letusan gunung itu.

Kepala Balai Arkeologi Denpasar I Gusti Made Suarbawa mengatakan sampai saat ini sudah ada lima kerangka manusia korban letusan Tambora yang ditemukan para arkeolog. "Tiga kerangka ditemukan sendiri oleh tim Balar Denpasar," katanya kepada CNN Indonesia, Senin (11/5).

Adapun dua kerangka lain ditemukan terlebih dahulu oleh ahli vulkanologi dari Islandia, Haraldur Sigurdsson. Berdasarkan catatan CNN Indonesia, ilmuwan ini pernah datang ke Tambora pada 2004 dan menyebut dirinya sebagai penemu pertama kota Tambora yang terkubur dan bikin heboh Indonesia karena beberapa artefak yang ditemukannya dibawa ke luar negeri. 

Pada penelitian 2008, tim arkeologi dari Balar Denpasar menemukan satu kerangka di dekat Sungai Sori Somba, yang berhulu di Gunung Tambora. Lalu pada penelitian kedua, pada 2010, ditemukan satu kerangka lagi di dekat kerangka pertama.

Pada tahun yang sama, tim juga menemukan satu kerangka lagi pada jarak sekitar 3 kilometer dari Sungai Sori Somba, di sebuah desa bernama Kampung Sumber Urip.

Dari penemuan manusia ini, Suarbawa mengatakan, "Bisa ditarik kesimpulan bahwa manusia Tambora pada saat letusan termasuk masyarakat yang secara ekonomi sudah mapan." 

Soalnya, selain temuan kerangka, tim juga menemukan sejumlah artefak lain seperti guci-guci dari Tiongkok dan Eropa, serta batu-batu perhiasan, termasuk seperti batu akik.

Seperti apa wujud temuan manusia-manusia Tambora? Simak lanjutannya di CNN Indonesia. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER