Apple Beli Hutan di Tiongkok, untuk Apa?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 18:09 WIB
Apple pernah membeli 36 ribu hektar hutan privat di Amerika Serikat, kini mereka juga melakukan hal yang sama di Tiongkok. Untuk apa?
(Reuters/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dilaporkan telah bermitra dengan The Conservation Fund untuk membeli kawasan hutan privat seluas 36 ribu hektar di Maine dan Carolina Utara pada April lalu, Apple mengumumkan menjalin kerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) di Tiongkok untuk melindungi serta menciptakan hutan berkelanjutan di negeri tirai bambu itu.

Tak jauh-jauh, hutan berkelanjutan tersebut nantinya bakal memproduksi kertas untuk bahan kemasan produk Apple. Bersama WWF sebagai organisasi internasional yang fokus pada isu konservasi dan lingkungan, Apple ingin mencapai dampak netral pada pasokan kertas dunia. WWF sendiri berencana untuk melindungi hutan seluas satu juta hektar itu.

"Hutan layaknya energi, bisa menjadi sumber daya terbarukan. Kami percaya bisa menjalankannya dan menjamin bahwa sumber tersebut dilindungi mengingat salah satu tujuan kami adalah memproduksi kertas ramah lingkungan," begitu ungkap Lisa Jackson selaku Vice President of Environmental Initiatives Apple, mengutip siaran pers dari situs resmi perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apple juga mengaku berencana bakal membawa proyek energi terbarukan ke Tiongkok. "Kami siap memulai pengurangan emisi karbon dari pabrik. Kami juga bersemangat untuk bekerja sama dengan para pemimpin di dalam rantai pasokan kami yang ingin terlibat dalam transformasi 'hijau' Tiongkok," ucap sang CEO, Tim Cook.

Sementara CEO WWF Tiongkok, Lo Sze Ping mengungkapkan, dukungan Apple terhadap proyek ramah lingkungan tersebut tak hanya baik untuk masyarakat, namun juga sangat penting bagi bisnis.


Ingin berperan lebih jauh di Tiongkok

Kerjasama Apple nyatanya tak hanya sebatas dengan WWF. Perusahaan juga telah memadu kerjasama dengan sejumlah perusahaan Tiongkok untuk proyek instalasi tenaga surya di Provinsi Sichuan.

Apple mengklaim sudah sekitar 87 persen perusahaan menerapkan energi terbarukan dalam kegiatan operasinya. Nah, proyek di Sichuan tersebut diyakini bakal mencapai angka 100 persen dari penggunaan energi terbarukan.

Sejumlah mitra Apple di Tiongkok di antaranya Leshan Electric Power Co., Sichuan Development Holding Co., Ltd, Tianjin Tsinlien Investment Holding Co., Ltd, dan Tianjin Zhonghuan Semiconductor Co.

Bersama-sama proyek tersebut bakal menciptakan 80 juta kilowatt per jam energi bersih tiap tahunnya. Angka tersebut bisa menghidupi sekitar 61 ribu rumah Tiongkok.

Sebelumnya, hutan di Maine dan Carolina Utara yang dibeli Apple bersama Conservation Fund juga diharapkan dapat memberikan 100 persen serat non-daur ulang yang akan digunakan pada kemasan produk Apple.

Apple akan memanen kawasan tersebut agar menjadi penopang kestabilan perekonomian jangka panjang. Sedangkan Conservation Fund bertugas mengatur dua sistem lahan itu, mengingat luasnya area yang mencapai 2,5 kali lipat dari kota Manhattan di New York.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER